MALAM sudah larut ketika sahabat senior saya, seorang mahapuan yang energetik itu mengirim pesan: menua dan berbahagia itu berkait erat.
Kenapa? Karena menua itu tidak tiba-tiba, dan si muda dan si tua itu adalah kita yang sama, satu orang yang sama. Kita punya cukup banyak waktu untuk mempersiapkan diri.
Saya bertanya, “apa yang harus kita persiapkan? Kok kesannya menegangkan gitu, ya? Bagaimana kalau kita santai saja. Pasrah, menerima saja proses menua itu sebagai takdir tak tertolak.
Tak menunggu lama jawabannya segera masuk, “Nah, itu artinya kamu sudah siap. Yang dipersiapkan memang itu, kesadaran untuk menerima. Bukan lalai, lupa, tak sadar, atau sadar tapi menolak.”
Percakapan kami terhenti. Begitulah memang. Kadang ia hanya ingin melempar gagasan yang mendadak muncul di kepalanya.
Ia memang tak pernah berhenti memikirkan sesuatu, di usianya yang sekarang ia memikirkan isu ageisme, penuaan, dan hal-hal terkait dengan, kesejahteraan, kesehatan, dan konstruksi sosial atas penduduk senior yang kelak akan jadi “bonus” demografi, yang jika tidak dipersiapkan justru akan jadi bom waktu.
Dalan hal kepedulian pada hal-hal sosial seperti itu sahabat saya itu memang tak pernah menua. Ia selalu punya energi muda. Saya tak perlu meminta contoh apa yang membuatnya seenergetik itu. Saya hanya mengingat saja seperti apa hari-harinya ia jalani.
Ia mendengarkan Lady Gaga dan Taylor Swift (kemarin dia mengabari tentang album baru penyanyi itu), tak hanya Dolly Parton atau ABBA. Ia terus mengupdate seleranya.
Ia mencoba makanan baru, jangan tanya kopi dalgona atau roti garlic ala korea dan apapun perkembangan drama korea.
Untuk kepentingan jarak dekat, ke minimarket di depan kompleks misalnya, ia berjalan kaki saja dengan cepat. Ia harus bergerak terus, katanya.
Ia suka tertawa. Menertawakan segala hal termasuk kejenakan dirinya sendiri. Tertawa itu artinya menerima dengan tabah dan melupakan, ujarnya berfilsafat.
Ia selalu belajar hal baru, setiap hari: melukis, mencukil, mencoba kopi baru, dan ketika Covid-19 mengurung orang tiap hari di dalam rumah, ia memelihara kaktus dan beberapa waktu lalu bikin akun khusus kaktus-kaktus koleksinya dan bikin kursus online merawat kaktus.
Saya tahu, dengan segala aktivitasnya itu, dia menua dengan sangat bahagia.
What do you think?