Dalam beberapa bulan terakhir, kita melihat kembalinya alis yang lebih alami dalam tren alis 2020. Di catwalk, pada fashion show musim semi – panas 2020, para model untuk brand seperti Oscar de La Renta dan Gucci tampil dengan bentuk asli alis mereka sendiri. Tren kali ini ingin menunjukan, agar tidak perlu lagi mencabut alis terlalu banyak atau mengisinya terlalu lebat. Sepertinya, tren Alis Instagram a la Kim Kardashian akan segera berakhir.
Namun, memudarnya tren Alis Instagram tidak berarti memudarnya pengaruh Instagram itu sendiri sebagai platform media sosial dan fashion. Tidak seperti 10 tahun yang lalu ketika majalah mode menjadi acuan sebuah trend, kini di era digital, platform media sosial menjadi cara termudah untuk menemukan brand baru, ide berbusana, make up terbaru, dan sejenisnya dalam waktu singkat. Keuntungan melihat tren lewat instagram adalah, instagram menyajikan semua gaya untuk semua usia yang dapat diakses dengan mudah.
Kini tidak hanya akun celebrity influencer seperti Kim Kardashian yang bisa menjadi panutan (Ikon “Alis Instagram”), fashion blogger seperti Laura Lee (trendsetter #instagrambrows yang viral), atau akun dari non selebriti seperti Lyn Slater, Profesor dari Fordham University yang memulai akun @iconaccidental karena merasa tidak bisa menemukan tren fashion bagi wanita seumurnya, dan Linda Rodin, wanita berumur 72 tahun pemilik akun @lindaandwinks, tidak kalah pamor untuk menjadi frontrunner dalam dunia fashion dan kecantikan.Tidak hanya untuk kalangan muda saja, frontrunner ini pun mewakili generasinya untuk menampilkan tren bagi wanita berumur 50 tahun ke atas.
Jika tren 2020 kembali mengapresiasi alis natural yang kita miliki, kemudian mempercantiknya., tentu berbeda dengan dekade sebelumnya yang menjunjung tinggi kesempurnaan. Tren 2020 memegang statement Perfectly Imperfect yang berarti menuju kesempurnaan dan menerima ketidaksempurnaan. Punya satu atau dua titik botak di antara alis, atau mempunyai bekas luka yang kita dapatkan saat kecil, bukan menjadi masalah besar. Jika sebelumnya kita berusaha mengisi dan menutupinya dengan sempurna, gaya alis tahun ini mendorong Anda untuk menerima keadaan dengan hanya menyikat dan menambahkan sedikit arsiran.
Suasana New Normal kini, situasinya mirip di tahun 40an, tepatnya setelah Perang Dunia ke 2 dimana wanita menjadi kreatif dengan sedikit sumber daya yang ada. Saat ini, kemiripan itu tidak terhindari, sebagai efek dari pandemi Covid-19, tren mode berubah, gaya hidup upcycling (menambahkan) dan repurposing (merubah fungsinya) semakin populer di kalangan konsumen. Daripada ‘’membeli” yang baru, lebih baik mempercantik apa yang ada, bukan?
Ada begitu banyak bentuk alis dari tahun ketahun. Keberadaan alis memberi efek besar terhadap penampilan. Alis bisa membuat penampilan kita trendy atau tidak, tergantung pada apa yang populer pada waktu itu.
Untuk mengetahui bagaimana perkembangan alis dari era Golden Age of Hollywood sampai Alis Instagram, mari kita simak sejarah singkat perkembangannya selama ini sebelum kembali ke tren basic di tahun 2020.
Tahun 1950an: Golden Age of Hollywood
Marilyn Monroe, Audrey Hepburn dan Elizabeth Taylor bisa dibilang adalah tiga wanita paling populer di masanya. Apa yang ada pada diri mereka menjadi panutan para wanita saat itu. Jadi tidak heran ketika mereka menata alisnya lebih tebal secara dramatis dengan lekungan yang tajam, wanita lainnya pun mengikuti. Bentuknya tidak jauh berbeda dari dekade sebelumnya dengan lengkungan yang tetap tinggi, tapi dengan bagian ujung alis yang dibuat lebih tipis dan halus. Namun, sebagian besar wanita penyuka mode cenderung menggelapkan alisnya dengan menggunakan pensil agar tampak lebih menonjol.
Tahun 1960an: Twiggy dan Sophia Loren
Walaupun alis adalah fitur yang menarik dari tahun 50-an, para wanita di tahun 60-an malah menarik fokus mereka ke bulu mata. Terutama para penggemar supermodel Twiggy. Akibatnya, alis menjadi kurang disempurnakan dan lebih tipis, dengan fokus bergeser ke bulu mata. Sophia Loren membuat tatanan alis ketingkat yang lebih tinggi, dengan mencukur, kemudian menggambarnya dengan menggunakan pensil alis dengan teknik yang tampak alami.
Tahun 1970an: Era Diva
Semua riasan mata di era ini lebih colorfull dengan penggunaan eye shadow yang berwarna warni. Kecuali bentuk alis yang dibuat lebih tipis dan tinggi dengan bagian ujungnya yang dibuat menurun, hingga membentuk lengkungan yang sangat tipis dan tinggi. Hal ini dapat dilihat pada riasan, Donna Summer, diva saat itu, yang menyukai alis tersebut di atas. Dengan bentuk alis semacam itu, akan ada ruang banyak untuk membubuhkan eye shadow. lebih suka dengan cara itu untuk memberi ruang bagi riasan mata yang lebih banyak. Tata rias seperti ini juga yang dipakai Diana Ross saat itu. Namun Diva lainnya seperti, Aretha Franklin lebih menyukai penampilan yang lebih alami, namun rapi.
Tahun 1980an: Brooke Shields dan Whitney Houston
Hollywood It Girl Brooke Shields, saat itu menetapkan tren alis yang lebih tebal dan alami. Beberapa bintang seperti Whitney Houston menyikat alisnya yang tebal ke arah yang lebih tinggi. Madona membuat alisnya lebih berantakan tampak alami. Tahun ini adalah era munculnya profesi penata alis pertama kali
Tahun 1990an: Kate Moss dan Pamela Anderson
Semua kelebihan tahun 80an menyurut di dekade berikutnya. Penampilan para bintang dengan alis yang tipis dan hampir tidak tampak menjadi norma di tahun 1990-an, termasuk Drew Barrymore, Pamela Anderson, dan Kate Moss.
Tahun 2000an: Tyra Banks
Dekade pencabutan alis yang terlalu memanjakan pada tahun 90-an membuat banyak orang berebut pensil ketika alis yang lebih penuh dan lebih alami kembali bermain di awal tahun 2000-an. Meskipun tidak selebat alis di tahun 1980-an, tahun 2000 banyak teknik seperti wax, tweezing, dan filling untuk membuat alis panjang, konsisten dan melengkung. Tyra Banks, supermodel saat itu, menjadi panutan untuk gaya tersebut.
Tahun 2010an: Cara Delevigne dan Keluarga Kardashian
Aktris dan model Cara Delevingne memulai karirnya tahun 2010 dengan ikonik. Alisnya yang lebih tebal dan warna yang lebih kuat, menginspirasi banyak wanita untuk melebatkan alis mereka. Mereka yang tidak dapat melakukannya secara alami, dapat melakukannya dengan bantuan pensil alis, kuas, kombinasi lilin alis, atau produk yang berbentuk serbuk. Contohnya adalah alis yang dibuat Kim Kardashian, yang kemudian memunculkan tren dengan istilah “alis instagram,”.