Terkadang, pengalaman negatif justru mampu mendorong kita untuk menemukan hasrat terdalam. Yuko Sumida-Jackson, seorang Perempuan Platinum berusia 57 tahun, menjadi bukti nyata kekuatan di balik prinsip ini. Perjalanannya yang penuh liku telah membuktikan bahwa dari kesukaran, kita dapat bangkit dengan lebih tangguh dan menjadi lebih bahagia.
“Ketika suami saya meninggal dunia, segalanya berubah,” tutur Yuko. “Hanya kekuatan dari dalam dan seorang bayi yang menggantungkan hidup pada saya yang membuat saya terus melangkah. Saya tidak bisa begitu saja menyerah. Saya paham bahwa menggunakan talenta kita untuk membantu orang lain memberi kita kebahagiaan dan rasa syukur.” ujarnya.
Mimpi Yuko untuk melakukan tur dunia bersama Michael Jackson berakhir dengan tragis, diikuti dengan kehilangan suami yang sangat dicintainya. Namun, tak berhenti sampai di situ, sebuah masalah kulit kemudian membuatnya merasa terpuruk. Namun, Yuko tak hanya berhasil pulih, ia kini menjadi sosok yang lebih kuat dan bahagia dari sebelumnya.
Kisah hidup Yuko Sumida Jackon Guest mencerminkan keingintahuan yang tiada henti dan semangat yang menggebu. Kemampuannya merangkul perubahan, bangkit dari kedukaan, dan tetap setia pada dirinya sendiri menjadi inspirasi bagi para Platinum.
Berawal dari Mimpi Seorang Penari
Lahir di Jepang, Yuko jatuh cinta pada balet sejak usia muda. Tekadnya membawanya ke Tokyo, lalu ke New York, dan akhirnya berlabuh di Los Angeles untuk mengasah keterampilan menarinya. Tahun 1992, ia lulus audisi Michael Jackson untuk “Dangerous World Tour”, sebuah pencapaian luar biasa yang mengantarnya berkeliling dunia. Selain Michael Jackson, Yuko juga menjadi penari latar untuk musisi besar lainnya seperti Babyface, Prince, dan Paula Abdul, sembari tetap aktif di dunia modeling dan koreografi.
Namun, puncak karier Yuko terhenti secara mendadak. Kepergian suaminya, seorang produser film dan mantan CEO Motown Records, George Jackson, mengguncang dunianya. Yuko menemukan dirinya berjuang, menjadi seorang ibu tunggal yang sedang berduka.
Menemukan Kekuatan dan Penemuan Diri
Di titik ini, Yuko hampir putus asa. Namun, ia memilih untuk bangkit kembali. Dengan semangat pantang menyerah, ia menemukan cara tak hanya untuk pulih dari keterpurukan, namun juga mendefinisikan ulang arti kebahagiaannya sendiri.
Ia mendalami yoga, meditasi, dan seni bela diri, kemudian memadukannya dengan latar belakangnya sebagai seorang penari. Dari sini, ia mengembangkan “Awakening” – sebuah metode latihan yang memadukan unsur fisik dan spiritual.
Kesulitan lain kemudian menghadang ketika ia mengalami masalah kulit yang parah. Tekadnya untuk pulih tak hanya pada fisik, tapi juga secara batin. Dari sini, ia meluncurkan lini perawatan kulit bernama Cellulam. Produk ini didasari filosofi kecantikan yang holistik, membantu orang lain mencapai rasa percaya diri, sebuah perjuangan yang ia sendiri sangat pahami.
Memberdayakan Orang Lain, Menemukan Kebahagiaan
Yuko Sumida-Jackson bukan sekadar pulih dari tragedi, ia menjelma menjadi perempuan yang lebih kuat dan mampu menginspirasi. Studio AwakeningSpace miliknya menjadi tempat bagi orang-orang yang ingin mencapai keseimbangan fisik dan mental melalui berbagai jenis latihan. Ia juga aktif sebagai desainer pakaian olahraga dan bekerja sama dengan berbagai institusi seni – termasuk Teater Shiki di Jepang – untuk berbagi pengetahuan dan pengalamannya.
Kisah Yuko Sumida-Jackson menegaskan bahwa ujian dalam hidup bisa kita ubah menjadi batu loncatan. Mungkin kita jatuh, mungkin kita terpuruk, namun di tangan kita sendirilah letak kekuatan untuk bangkit kembali. Dimulai dengan ketulusan untuk menolong orang lain, memberi nilai pada sesama, kita juga ikut menyembuhkan diri sendiri. Dan dalam perjalanannya, kebahagiaan sejati justru bisa bersemi.