REKAN kerja yang sulit menjadi salah satu tantangan yang kerap dihadapi di dunia kerja. Selain karena kepribadian yang berbeda, gaya kerja yang tidak sejalan, ataupun konflik personal bisa menjadi alasan kerjasama menjadi sulit.
Meski demikian, jika Mahapuan masih merupakan orang yang aktif di kantor, belajar menghadapi rekan kerja yang sulit dengan bijak dan efektif adalah sesuatu yang penting. Bagaimana tipsnya? Berikut ini rangkumannya.
Mengenal Karakteristik Rekan Kerja yang Sulit
Sebelum mengetahui tips untuk menghadapi rekan kerja yang sulit, Mahapuan perlu mengetahui terlebih dulu karakteristik setiap orang yang Anda temui. Berikut ini beberapa faktor yang dapat membantu Mahapuan mengenali apakah rekan kerja Anda termasuk kategori sulit atau tidak.
1. Komunikasi yang Buruk
Beberapa rekan kerja mungkin memiliki masalah dalam berkomunikasi, seperti sulit mengungkapkan pendapat mereka dengan jelas atau seringkali merespon dengan emosi.
2. Ketidaksetujuan
Ada orang-orang yang cenderung menentang ide-ide Anda atau selalu memiliki pendapat yang berlawanan, tanpa alasan yang jelas.
3. Sikap Negatif
Beberapa rekan kerja dapat membawa sikap negatif ke tempat kerja, yang dapat mempengaruhi semangat tim secara keseluruhan.
4. Konflik Pribadi
Konflik pribadi di luar lingkungan kerja bisa menciptakan ketegangan di tempat kerja.
Tips Menghadapi Rekan Kerja yang Sulit
Setelah mengetahui karakteristik dan keunikan setiap orang, beberapa tips menghadapi rekan kerja yang sulit di bawah ini mungkin dapat Mahapuan aplikasikan.
1. Berbicara dengan Bijak dan Penuh Empati
Pertama-tama, cobalah untuk berbicara dengan bijak dan empati ketika Anda berhadapan dengan rekan kerja yang sulit. Cobalah untuk memahami perspektif mereka dan buka ruang untuk percakapan yang terbuka dan jujur. Menurut Harvard Business Review, komunikasi yang efektif dapat membantu mengatasi banyak konflik di tempat kerja.
2. Jadwalkan Pertemuan Pribadi
Jika konflik terus berlanjut, pertimbangkan untuk menjadwalkan pertemuan pribadi dengan rekan kerja yang sulit. Pertemuan semacam ini dapat memberikan kesempatan untuk membahas masalah dengan lebih rinci tanpa gangguan dari rekan kerja lain.
3. Tetap Tenang dan Profesional
Selama berinteraksi dengan rekan kerja yang sulit, selalu pertahankan sikap yang tenang dan profesional. Hindari terlibat dalam konfrontasi verbal atau emosional.
4. Fokus pada Solusi
Daripada terjebak dalam masalah, fokuslah pada mencari solusi bersama. Ajak rekan kerja yang sulit untuk berkolaborasi dalam menemukan solusi yang saling menguntungkan. Hal ini dapat mengubah dinamika konflik menjadi peluang untuk pertumbuhan dan perbaikan.
5. Gunakan Sumber Daya Internal
Jika konflik terus berlanjut, manfaatkan sumber daya internal di perusahaan Anda, seperti departemen sumber daya manusia atau mediator internal. Mereka dapat memberikan pandangan objektif dan bantuan dalam menyelesaikan konflik.