Bisa makan kenyang, tapi tetap memiliki tubuh yang langsing dan sehat sudah pasti menjadi dambaan setiap perempuan. Nah, pola hidup inilah yang ditawarkan oleh sebuah program diet yang disebut dengan volumetrik.
Mengutip Healthline, diet volumetrik diciptakan oleh seorang profesor nutrisi dari Penn State University bernama Barbara Rolls, PhD. Diet volumetrik ini menganut prinsip tetap kenyang walau sedang diet. Namun, pada dasarnya, diet ini merupakan upaya untuk mengubah gaya hidup jangka panjang dalam mengonsumsi makanan.
Diet ini bekerja dengan membuat rencana makan berdasarkan densitas energi dari suatu jenis makanan. Densitas energi adalah kalori yang terkandung dalam sejumlah makanan. Suatu makanan disebut memiliki densitas tinggi jika dalam jumlah sedikit, kalorinya tinggi. Sebagai contoh sederhananya adalah makanan-makanan yang digoreng, permen, dan kue-kuean.
Nah, pegiat diet ini disarankan untuk mengasup makanan yang densitas energinya rendah. Tujuannya, dengan kalori yang rendah, makanan yang dikonsumsi bisa lebih banyak dan tetap mengenyangkan. Contoh-contoh makanan dengan densitas energi rendah seperti sayur dan buah.
Diet volumetrik sendiri membagi makanan menjadi beberapa kategori, yakni:
- Kategori pertama, makanan yang boleh dikonsumsi kapan saja: buah, sayur, dan sup kaldu tanpa santan
- Kategori kedua, makanan dengan porsi secukupnya, yakni nasi merah, nasi cokelat, pasta gandum, roti gandum, susu rendah lemak, dan kacang-kacangan
- Kategori ketiga, makanan dengan porsi kecil, seperti roti, keju, dan daging berlemak.
- Kategori keempat, makanan yang hanya boleh dikonsumsi sesekali, seperti permen, biskuit, dan makanan berlemak lainnya.
Terkesan mudah ya? Tapi menantang juga sesungguhnya. Nah, sama seperti pola hidup sehat lainnya, pelaku diet volumetrik ini juga tetap disarankan untuk tetap melakukan aktivitas fisik. Salah satu kegiatan sederhananya adalah berjalan santai hingga 10.000 langkah per hari. Bagaimana, sudah siap sehat dengan diet volumetrik, Mahapuan?