SAAT ini, ada sekitar 600 juta orang berusia 60 tahun ke atas – usia platinum – di seluruh dunia. Jumlah ini akan berlipat ganda pada tahun 2025 dan akan mencapai dua miliar pada tahun 2050.
Apa arti angka itu? Potensi? Atau persoalan? Kalau kecenderungan ageisme yang ada sekarang tak diperbaiki, maka itu adalah persoalan.
Apa itu ageisme? Organisasi Kesehaan Dunia (WHO) menjelaskannya begini: ageisme adalah stereotip dan diskriminasi terhadap individu atau kelompok atas dasar usianya.
Stereotip. Dan diskriminasi. Itulah masalahnya. Dua tindak yang tak adil dari sekelompok orang terhadap kelompok lain yang terjadi begitu saja, padahal seharusnya bisa diubah atau diarahkan ke arah lain yang lebih baik.
Persoalannya bisa menjadi berlipat apabila kita lihat bahwa tindak diskriminasi dan stereotip itu juga belum hilang terhadap perempuan. Persoalan lain yang bernama seksisme.
Kita fokus ke soal ageisme dulu apa yang dapat hadir dakan berbagai bentuk, termasuk sikap prasangka, praktik diskriminatif, atau kebijakan dan praktik kelembagaan yang melanggengkan keyakinan stereotip.
Kenapa ageisme itu adalah persoalan besar kemanusiaan kita hari ini? Begini penjelasannya.
Ageisme lazim secara luas dan berasal dari asumsi bahwa semua anggota suatu kelompok (misalnya orang dewasa yang lebih tua) adalah sama.
Sebuah generalisasi. Nah, itulah masalahnya. Generalisasi itu membuat banyak persoalan tertutupi dan tak teratasi.
Pada tahun 2014, pemerintah di seluruh dunia mengakui usia sebagai “sumber umum, pembenaran untuk, dan kekuatan pendorong di balik diskriminasi usia”.
Sikap negatif usia dipegang secara luas di masyarakat dan tidak terbatas pada satu kelompok sosial atau etnis.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa ageisme sekarang mungkin lebih menyebar daripada seksisme dan rasisme. Ini memiliki konsekuensi serius bagi orang tua dan masyarakat luas.
Belum terlambat untuk menyadarkan banyak orang bahwa dengan pemahaman dan penyusunan kebijakan yang benar terhadap orang berusia platinum, maka ancaman masalah akan jadi potensi besar.
Dua miliar manusia berusia 60 tahun ke atas pada tahun 2025 adalah angka yang signifikan untuk “menggerakkan dunia”.
What do you think?