Diet flexitarian adalah pola diet yang diciptakan oleh ahli gizi Dawn Jackson Blatner. Pola diet ini bisa dibilang cukup fleksibel. Sebab, Anda bisa mengonsumsi sumber makanan nabati (diet plant-based), tetapi tetap boleh menikmati protein dari daging dalam jumlah terbatas.
Penamaan pola diet flexitarian ini sendiri merupakan gabungan dari kata fleksibel dan vegetarian. Itulah sebabnya, diet ini tepat untuk Anda yang ingin memangkas porsi makan daging dan beralih ke pola makan vegetarian. Nah, berikut ini adalah prinsip dasar dalam pola makan flexitarian:
- Mengonsumsi buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh.
- Fokus mengkonsumsi protein dari sumber nabati ketimbang hewani.
- Boleh mengkonsumsi produk hewani, tapi dengan porsi lebih sedikit daripada sayur, buah, dan biji-bijian
- Membatasi gula tambahan dan konsumsi makanan manis
Ide Menu Diet Flexitarian
Apakah Anda termasuk yang masih bingung apa yang harus dikonsumsi saat menjalankan diet flexitarian? Berikut ini kami susunkan contoh meal plan untuk tiga hari mengutip dari Healthline.
1. Menu Diet Flexitarian Hari Pertama
- Sarapan: Oat dengan potongan apel, biji rami giling, dan kayu manis
- Makan siang: Salad sayur, udang, jagung, kacang hitam, dan alpukat
- Makan malam: sup lentil dengan roti gandum dan side salad
2. Menu Diet Flexitarian Hari Kedua
- Sarapan: Roti gandum utuh dengan alpukat dan telur rebus
- Makan siang: Semangkuk burrito dengan nasi merah, kacang-kacangan, dan sayuran
- Makan malam: Mie zucchini dengan saus tomat dan kacang putih
3. Menu Diet Flexitarian Hari Ketiga
- Sarapan: Yogurt kelapa dengan pisang dan kacang kenari
- Makan siang: Sebungkus gandum utuh dengan hummus, sayuran, dan buncis
- Makan malam: Salmon panggang, ubi panggang, dan kacang hijau
Studi berjudul Flexitarian Diets and Health: A Review of the Evidence-Based Literature menyebutkan, diet flexitarian nyatanya membawa sejumlah benefit baik bagi tubuh. Ada bukti-bukti yang menunjukkan bahwa pola makan flexitarian membantu penurunan berat badan, peningkatan kesehatan metabolisme, perbaikan tekanan darah, dan pengurangan risiko diabetes tipe 2. Ditemukan juga bahwa flexitarian diet berperan dalam pengobatan penyakit radang usus.