JERAWAT biasanya identik dengan masa remaja dan menstruasi. Pada kebanyakan perempuan, munculnya jerawat menjadi tanda bahwa tubuh akan memasuki siklus haid bulanan.
Faktanya, jerawat bisa dialami oleh siapa saja. Munculnya jerawat bisa terjadi juga pada Mahapuan berusia di atas 50 tahun yang sudah mengalami menopause.
Menurut Jeannette Graf, asisten profesor klinis dermatologi di Mount Sinai Medical Center, sebagaimana dikutip dari Cantik mengatakan, pada saat menopause, elastisitas kulit dan tingkat kolagen menurun, sehingga kulit menjadi lebih tipis dan kering.
Tidak hanya itu, pada kondisi menopause, hormon estrogen dalam tubuh juga melorot, sehingga produksi minyak berkurang. Selain itu, penurunan estrogen dan kolagen ini tidak mampu menangkal kadar testosteron pada wanita. Akibatnya, permasalahan kulit bisa muncul dalam banyak cara, salah satunya termasuk jerawat.
Merujuk laporan The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology, sekitar 26 persen wanita yang usianya sekitar 31-40 tahun dan 12 persennya berusia 41-50 tahun memiliki beberapa jenis jerawat. Ini disebabkan oleh naik turunnya hormon, genetik, stres, pola hidup, dan kebiasaan lain seperti merokok.
Lantas, adakah cara mengatasi jerawat di usia 50 ini? Apa saja yang perlu dihindari? Berikut ini penjelasannya.
Cara Mengatasi Jerawat Menopause
Agar munculnya jerawat pada masa menopause ini tidak membuat Mahapuan makin stres, berikut ini sejumlah cara yang dapat dilakukan.
1. Membersihkan Wajah Setiap Hari
Pastikanlah Anda selalu membersihkan riasan sebelum beristirahat. Saat pori-pori wajah terbuka, hilangkan sisa makeup, bakteri, dan kotoran lainnya. Mahapuan dapat memilih pembersih dengan kandungan asam alfa atau beta hidroksi.
2. Menggunakan Retinoid
Ahli mengatakan, penggunaan skincare yang mengandung tretinoin dan retinoid topikal dapat membantu mengatasi jerawat pada masa menopause.
3. Mengubah Pola Makan
Penyebab utama dari munculnya jerawat pada masa menopause adalah ketidakseimbangan hormon. Dengan begitu, Mahapuan dapat membantunya dengan mengatur pola makan yang benar. Konsumsilah makanan kaya protein dan omega-3 sehari-hari.