Skinny fat adalah istilah yang sering muncul di media sosial. Secara literal, “skinny” berarti kurus, sementara “fat” berarti gemuk. Istilah ini sering disematkan kepada orang-orang yang memiliki persentase lemak tubuh yang tinggi, tapi jumlah ototnya rendah.
Mengutip Healthline, orang-orang yang masuk dalam golongan skinny fat kemungkinan akan mengalami risiko resistensi insulin, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi.
Penyebab Skinny Fat
Tubuh setiap orang berbeda. Beberapa orang, secara genetik, cenderung memiliki persentase lemak tubuh yang lebih tinggi, sementara persentase ototnya lebih sedikit otot. Faktor lain yang menyebabkan hal tersebut adalah sebagai berikut:
1. Olahraga dan Kebiasaan Diet
Saat seseorang berolahraga, tubuhnya akan melepaskan hormon anabolik yang merangsang pembentukan otot. Olahraga juga meningkatkan kepekaan seseorang terhadap insulin, sehingga dapat menurunkan risiko diabetes.
Berolahraga secara teratur juga dapat membantu menghindari perubahan hormonal, yang berdampak negatif pada komposisi tubuh. Perubahan hormonal dapat membuat tubuh lebih rentan menyimpan lemak.
2. Usia
Orang dewasa mungkin berisiko paling tinggi kehilangan otot dan mengalami peningkatan lemak tubuh. Hal tersebut karena terjadi perubahan hormonal.
Kehilangan otot yang berkaitan dengan usia disebut sarcopenia. Seringkali sarcopenia disertai dengan peningkatan lemak tubuh.
3. Ketidakseimbangan hormon
Ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan peningkatan lemak tubuh dan perubahan penyimpanan lemak tubuh. Misalnya, penurunan kadar estrogen setelah menopause dapat menyebabkan peningkatan massa lemak.
Penyalahgunaan Istilah Skinny Fat
Skinny fat adalah istilah populer di media sosial. Tapi ternyata, skinny fat sering menjadi istilah untuk body shaming kepada orang yang kurus, lho, Mahapuan.
Jadi, bukan orang gemuk saja yang sering dicela, orang kurus pun tidak luput dari bully-an. Skinny fat adalah cara lain untuk menyebut bahwa orang kurus juga gendut. Seperti yang kita tahu, gendut sering dianggap sebagai hal yang memalukan di masyarakat.
Nah, menyebut orang ‘skinny fat’ bisa jadi merupakan cara mempermalukan orang lain. Alih-alih menyampaikan fakta kesehatan soal skinny fat, istilah ini sering dimaksudkan agar orang skinny fat berpikir kalau tubuh mereka itu gendut.
Padahal, kita tidak bisa mengetahui kondisi kesehatan seseorang hanya dengan melihatnya. Jadi, sekonyong-konyong menyebut seseorang skinny fat hanya dari foto di media sosial atau penampakan luar itu keliru.