IMPLAN payudara adalah prosedur medis yang populer di kalangan wanita yang ingin meningkatkan ukuran atau bentuk payudara mereka.
Ini melibatkan penyisipan cangkang silikon atau saline di bawah jaringan payudara atau otot dada. Tujuan dari implan payudara bisa bervariasi dari pasien ke pasien, tetapi umumnya termasuk meningkatkan penampilan fisik dan kepercayaan diri.
Implan payudara dapat ditemukan dalam berbagai ukuran, bentuk, dan jenis, dan pasien dapat memilih sesuai preferensi mereka. Menurut American Society of Plastic Surgeons (ASPS), implan payudara adalah salah satu jenis operasi plastik yang paling umum dilakukan di Amerika Serikat.
Meski sangat populer, Food and Drugs Administration (FDA) mencatat, sekitar 20% perempuan yang menggunakan implan memutuskan untuk melepasnya setelah 8-10 tahun. Alasannya adalah sejumlah risiko yang akan dihadapi di masa-masa mendatang. Apa saja? Berikut ulasan lengkapnya.
Prosedur Implan Payudara
Pelaksanaan implan payudara umumnya dilakukan oleh seorang ahli bedah plastik yang berkualifikasi. Pasien yang mempertimbangkan implan payudara harus menjalani konsultasi awal dengan dokter untuk menentukan apakah mereka adalah kandidat yang cocok untuk prosedur ini.
Selama konsultasi, dokter akan membahas pilihan yang tersedia, seperti jenis implan, ukuran yang diinginkan, dan tempat penyisipan yang optimal. Menurut American Society of Plastic Surgeons, prosedur implan payudara biasanya melibatkan langkah-langkah berikut:
1. Anestesi
Pasien akan diberikan anestesi umum atau lokal agar tidak merasa sakit selama operasi.
2. Pengambilan Keputusan tentang Jenis Implan
Dokter dan pasien akan memutuskan jenis implan yang akan digunakan, yaitu saline atau silikon. Silikon umumnya lebih populer karena hasilnya yang lebih alami.
3. Pemilihan Ukuran dan Bentuk
Pasien akan memilih ukuran dan bentuk implan yang sesuai dengan preferensi mereka. Ini seringkali merupakan tahap yang penting karena mempengaruhi hasil akhir.
4. Prosedur Pengimplan
Dokter akan membuat sayatan kecil di bawah payudara, di areola, atau di ketiak, tergantung pada tempat penyisipan yang dipilih. Implan kemudian ditempatkan di bawah jaringan payudara atau otot dada.
5. Penutupan Luka
Dokter akan menutup luka dengan jahitan dan memberikan perawatan pasca operasi yang tepat.
Setelah prosedur selesai, pasien akan membutuhkan waktu pemulihan yang bervariasi tergantung pada kompleksitas operasi dan respons tubuh mereka. Biasanya, pasien dapat kembali ke aktivitas sehari-hari dalam beberapa minggu.
Risiko Implan Payudara bagi Tubuh
Seperti semua prosedur medis, implan payudara juga memiliki risiko dan komplikasi yang perlu dipertimbangkan oleh pasien sebelum memutuskan untuk menjalani operasi ini. Beberapa risiko terkait implan payudara meliputi:
1. Risiko Infeksi
Seperti yang dilaporkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun (tahun), salah satu risiko utama dari implan payudara adalah infeksi. Infeksi dapat terjadi selama atau setelah prosedur. Ini bisa menjadi masalah serius dan memerlukan perawatan medis yang cepat.
2. Perubahan Sensori
Implan payudara dapat mempengaruhi sensasi pada payudara atau puting susu. Beberapa pasien melaporkan perubahan sensasi atau kehilangan sensitivitas setelah operasi.
3. Kapsul Baker
Ini adalah kondisi di mana jaringan parut yang keras mengelilingi implan, membuat payudara terasa keras atau tidak alami. Risiko terjadinya kapsul Baker adalah salah satu pertimbangan utama saat memilih implan payudara.
4. Perubahan Bentuk atau Posisi Implan
Implan payudara bisa mengalami perubahan bentuk atau posisi seiring waktu. Ini dapat memerlukan prosedur tambahan untuk perbaikan.
5. Kemungkinan Penggantian
Implan payudara tidak bersifat permanen. Mereka bisa mengalami kerusakan atau perubahan seiring waktu, yang mungkin memerlukan penggantian implan.
6. Risiko Terkait Anestesi
Seperti dalam semua operasi, ada risiko terkait penggunaan anestesi yang harus dipertimbangkan.