Masih banyak yang salah kaprah dengan cara kerja diet Mayo Clinic. Alih-alih menekan konsumsi garam seperti yang awam dilakukan oleh masyarakat saat ini, sesungguhnya diet Mayo Clinic menerapkan prinsip makan sehat dan menghilangkan kebiasaan buruk.
Secara umum, diet Mayo Clinic merupakan program yang dikembangkan oleh Mayo Clinic. Mengutip Healthline, diet Mayo Clinic berfokus pada mengubah kebiasaan yang kurang sehat dengan kebiasaan yang lebih mendukung hidup sehat dan panjang umur, sekaligus menurunkan berat badan.
Ketimbang melarang jenis makanan tertentu, program dari Mayo Clinic ini menggunakan piramida makanan untuk mendorong pelaku dietnya berolahraga dan menggambarkan porsi makanan yang harus dikonsumsi. Buah, sayuran, dan aktivitas fisik menjadi dasar dari piramida, diikuti dengan karbohidrat di layer berikutnya, lalu protein dan susu, kemudian lemak, dan yang teratas adalah makanan-makanan manis.
Mengutip theAsianparent, diet Mayo Clinic pada dasarnya terdiri dari 2 fase: fase Loose It! dan Life It!. Pada fase Loose It! program ini diklaim dapat menurunkan berat badan 2,7 kg-4,5 kg dalam kurun waktu 14 hari. Kemudian pada fase Life It! penurunan berat badan tetap bisa dilakukan secara sehat sekitar 0.5 kg per minggu.
Sebagai program pola makan yang disebut-sebut sebagai diet terpopuler di Amerika Serikat, studi menunjukkan diet Mayo Clinic ini tidak hanya berkontribusi pada penurunan berat badan, melainkan kesehatan tubuh. Orang yang menjalankan diet ini terbukti dapat menekan risiko pengembangan diabetes tipe 2.