Hari Raya Imlek baru saja lewat. Perayaan tahun baru menurut tradisi dan penanggalan Chinese ini membawa banyak tradisi yang menarik untuk dikenal.
Salah satunya yang menjadi favorit masyarakat, tidak hanya orang Tionghoa, adalah membaca nasib lewat ramalan di Vihara.
Tradisi yang disebut Ciam Si ini merupakan tradisi kuno dari masyarakat Tionghoa yang dilakukan tiap tahun untuk meminta peruntungan. Mengutip Kompas.com, Ciam Si ini bisa ditemukan di setiap kelenteng. Menariknya, siapa saja boleh mencoba secara gratis.
Meskipun bisa dicoba siapa saja, ada hal yang perlu diingat. Anda tidak boleh sekadar iseng. Pemohon yang ingin mencoba Ciam Si harus bersungguh-sungguh dan meyakini ramalan yang ingin ditanyakannya.
Ciam Si menggunakan batang bambu yang diletakkan di wadah seperti gelas, yang juga berbahan bambu. Setiap batang bambu itu memiliki nomor di salah satu sisinya. Selain itu, ada dua bilah kayu berbentuk oval yang disebut siao poe.
Biasanya, para pemohon akan diberikan kesempatan untuk membuat pertanyaan atau permohonan dalam hati. Kemudian, gelas berisi batang bambu tersebut akan dikocok. Bagian yang menarik dari Ciam Si ini adalah saat terdengar bunyi klotok klotok dari gelas dan batang bambu yang saling beradu.
Nah, pengocokan batang bambu itu hingga terlontar satu batang bambu dengan nomor. Nomor yang benar apabila posisi jatuhnya kedua sia poe berlawanan (satu terbuka dan satu telungkup). Jika telungkup semua, maka kocokan harus diulang.
Selanjutnya, masih mengutip Kompas.com, petugas akan mencari kertas dalam laci sesuai nomor yang tertera. Kertas itu berisi syair berbahasa Indonesia kuno yang menggambarkan jawaban ataupun saran atas permohonan yang diucapkan di awal.
Menarik bukan? Adakah Mahapuan yang pernah mencoba?