Indonesia memiliki khazanah kuliner yang kaya dan beragam. Begitu pula dengan kue-kue khas tradisional yang berasal dari berbagai daerah. Keunikan dan kekhasan cita rasa mewakili budaya Nusantara. Dan, jangan salah setiap kue dan penganan memiliki falsafah atau makna budaya yang kental. Asyiknya lagi, kue-kue tradisional ini pas dinikmati bersama kopi dan teh hangat.
Klepon
Beberapa waktu yang lalu, klepon sempat viral dan jadi trending di media-media sosial. Pasalnya, karena postingan yang membawa-bawa klepon sebagai penganan yang tidak islami!
Klepon sendiri sebetulnya sebutan untuk kue berbentuk bulat mungil terbuat dari tepung ketan berwarna hijau bertabur kelapa parut. Kekhasan kue berwarna hijau (berasal dari daun suji) ini adalah potongan gula merah didalamnya. Bayangkan, sensasi trio antara kenyalnya ketan, kelapa parut yang gurih berpadu dengan manisnya gula merah leleh sungguh membelai lidah!
Kue khas tradisional yang berasal dari daerah Jawa ini memiliki makna yang dalam. Warna hijaunya melambangkan kesuburan. Gula merah di dalam kue melambangkan budaya sopan santun agar tidak berbicara ketika sedang makan.
Sejak viral di media sosial, klepon makin terkenal. Beragam variasi dari klepon juga bermunculan, seperti varian klepon ubi ungu dan labu kuning.
Pamor klepon juga naik kelas. Saat ini banyak bakery, cafe dan toko kue online menawarkan varian klepon cake yang lembut membelai lidah. Anda sudah mencobanya?
Onde-onde
Tampilan onde-onde yang cantik dan khas dengan taburan biji wijen ini sempat memicu pertanyaan iseng, bagaimana cara menempel biji wijen pada onde-onde? Kue bundar sebesar bola golf ini awalnya berasal dari daerah Tiongkok. Karena perdagangan yang terjadi pada masa itu terjalinlah pertukaran budaya. Onde-onde terbuat dari tepung beras yang diberi isian kacang hijau kupas atau kacang merah yang dihaluskan dan taburan biji wijen pada permukaan kue. Cita rasanya yang legit kenyal dan gurih sukses membuat penganan ini jadi favorit banyak orang.
Kue unik ini kerap tampil dalam perayaan Imlek karena melambangkan keberuntungan dan harapan yang baik.
Berkembangnya dunia kuliner, Onde-onde juga jadi sasaran cita rasa kekinian. Saat ini banyak toko-toko kue menyediakan varian isi keju, coklat, kuning telur asin, dan lain-lain.
Getuk Lindri
Dari bahasa nya getuk ini berasal dari pulau Jawa khususnya daerah Magelang. Getuk atau gethuk adalah penganan dari ubi rebus yang dihaluskan dengan alat khusus sehingga berbentuk panjang-panjang (bergaris rapat) dan dipotong-potong dan diberi taburan kelapa parut.
Getuk Lindri biasanya tampil dalam warna-warna cerah, pink, hijau, coklat. Hal ini melambangkan harapan agar hidup lebih cerah. Getuk Lindri juga jadi sasaran cita rasa kekinian. Tampil dalam citarasa keju, moka, dan coklat.
Serabi
Pilih serabi Solo atau serabi Bandung? Aah…keduanya sama lezatnya! Tidak salah kalau penganan bulat pipih ini juga favorit banyak orang. Serabi biasanya dinikmati dengan kuah atau saus yang dikenal dengan sebutan kinca. Proses memasak serabi juga unik. Menggunakan wajan mungil terbuat dari tanah liat dan memasaknya menggunakan tungku arang.
Serabi Solo terkenal gurih karena paduan santan kental yang dicampur ke dalam adonan. Tampilannya juga lebih tipis diperkaya cita rasa dengan taburan potongan nangka, kelapa muda, keju coklat atau polos tanpa taburan.
Surabi Bandung lebih banyak variannya. Bentuknya juga lebih tebal yang diperkaya dengan aneka topping. Saat ini, surabi bandung tidak hanya tampil dengan topping oncom nya. Namun berkembang mengikuti selera kekinian. Tambahan seperti daging cincang, sosis, keju mozarella, mayones, menambah deret panjang varian cita rasanya.
What do you think?