PEDULI pada diri sendiri atau yang belakangan kerap disebut self-care adalah istilah yang seringkali disalahartikan. Self-care sering dianggap sebagai kesempatan untuk mengikuti segala kemauan yang selama ini mungkin terbelenggu, misalnya minum dan makan berlebihan atau menjelajahi media sosial sesuka hati.
Self-care juga sering dianggap sebagai aktivitas perbaikan diri (self-improvement) karena berasal dari pola pikir perfeksionis, di mana kita berpikir bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki dari diri sendiri.
Studi terbaru dari Harris Poll bahkan melaporkan bahwa hampir 44 persen masyarakat tidak menjadikan perawatan diri prioritas dalam hidup mereka karena percaya bahwa self-care hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki banyak waktu. Sementara itu, 35 persen lainnya meyakini bahwa self-care hanya bisa terjadi jika seseorang memiliki cukup uang.
Nyatanya, Pelatih Self-Care Gracy Obuchowicz seperti dikutip dari Healthline mengatakan, peduli pada diri sendiri atau perawatan diri (self-care) berbeda karena ini sebenarnya tentang membiarkan diri Anda memiliki pengalaman hidup yang nyata saat ini dibandingkan saat Anda berusaha keras di masa mendatang.
“Self-care adalah suatu kondisi yang ketika Anda melakukannya, Anda terbangun dengan perasaan yang lebih baik keesokan paginya,” ujar Obuchowicz.
Pakar kesehatan integratif Wayne Jonas mengatakan, self-care juga memiliki definisi khusus dalam konteks medis. Dalam konteks kesehatan, mayoritas orang memahami self-care sebagai menjaga pola makan sehat, olahraga, tidur, dan menjaga work-life balance.
Kendati demikian, untuk mengetahui pola self-care yang benar untuk tiap orang, langkah yang paling tepat sebenarnya adalah menemui dokter untuk mengetahui kondisi medisnya. Jonas menyarankan agar setiap orang melakukan kunjungan kesehatan berkala untuk menghubungkan pola self-care yang tepat dengan gaya hidup sehari-hari.
Obuchowicz menambahkan, selama ini banyak orang berpikir bahwa meluangkan waktu untuk merawat diri adalah tindakan egois. “Terutama untuk wanita, yang terbiasa memberikan seluruh dirinya untuk orang lain. Perempuan tidak diberitahu bahwa mengurus diri sendiri itu boleh, sesuai dengan kebutuhan,” ujarnya.
Padahal, bagi mayoritas perempuan, justru membiarkan diri tidak memedulikan diri sendiri adalah tindakan egois. Karena ketika tidak merawat diri sendiri, kita memiliki tubuh yang sehat, serta hati dan pikiran yang jauh lebih jernih untuk semakin mampu memberikan kenyamanan bagi orang-orang di sekitar kita.
Perawatan diri pun tidak selalu mahal. Sebab, ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan tanpa mengeluarkan banyak uang, seperti berjalan di alam, menggunakan aplikasi manajemen stres, dan praktik meditasi mindfullness.