Ketika mendengar karyawan berusia 55 atau 60 tahun, mungkin yang terlintas di pikiran sebagian besar orang adalah kalimat, “Sudah waktunya pensiun.”
Perusahaan-perusahaan juga menetapkan batasan tertentu di mana seseorang sudah harus pensiun–biasanya di usia 55 atau 60 tahun. Semua menerima aturan ini tanpa mempertanyakannya. Namun, benarkah ini yang ideal?
Pekerja-pekerja yang sudah berada dalam sebuah industri selama 30 tahun lebih memiliki sesuatu yang berharga: pengalaman, kebijaksanaan, serta relasi. Mereka yang meninggalkan perusahaan di usia 55 atau 60 tahun karena harus pensiun akan pergi membawa hal-hal berharga tadi bersama mereka.
Sementara, membangun pengalaman, kebijaksanaan, serta relasi di angkatan kerja yang lebih muda membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Jadi, kenapa kita tidak mulai memikirkan untuk memberdayakan pekerja senior?
Tiga ahli dan pemerhati workforce maturity, Ken Dychtwald, Tamara J. Erickson, dan Bob Morison, dalam artikelnya di Harvard Business Review, menawarkan cara untuk mulai bertransisi dari aturan dan kebiasaan harus pensiun di usia 60 ke sesuatu yang lebih akomodatif terhadap pekerja senior.
Pertama, perusahaan harus menciptakan kultur yang menghargai pengalaman. Ini bisa dimulai dengan mengikis bias terhadap usia senior, yang biasanya tercermin dalam perekrutan dan aturan pensiun yang kaku.
Kedua, perusahaan bisa menawarkan pengaturan kerja yang fleksibel. Temuan Dychtwald dan rekan-rekan pada 2004, setengah dari orang-orang yang telah pensiun merasa bosan. Mereka tetap ingin bekerja, tapi dengan jam kerja serta tempat kerja yang fleksibel.
Ketiga, mulai menerapkan flexible retirement. Artinya, pekerja yang memasuki usia senior tidak lagi harus tiba-tiba pensiun. Mereka tetap bisa bekerja dengan porsi yang dikurangi, sambil mulai menerima uang pensiun mereka. Misalnya, seseorang bisa mengambil 80% benefit pensiun, tapi tetap bekerja, dengan jam kerja dan gaji yang dikurangi setidaknya 20%.
Semua ini akan bisa dimulai jika perusahan-perusahaan mulai menyadari bahwa pekerja senior adalah sumber daya yang berharga bagi perusahaan mereka.