Dunia sedang menua. Pada 2050 nanti, diperkirakan satu dari lima orang di Bumi akan berusia 65 tahun ke atas.
Fenomena penuaan populasi ini juga terjadi di Indonesia. Sekarang, penduduk berusia 60 tahun ke atas di Indonesia mencapai 26,4 juta jiwa. Jumlah ini diprediksi meningkat menjadi 61,4 juta jiwa atau sekitar 25 persen dari populasi pada 2045 nanti.
Jumlah yang begitu besar ini bisa menjadi masalah jika penanganannya salah. Misalnya, orang-orang lanjut usia rentan mengalami stres karena persepsi negatif masyarakat terhadap penuaan. Sementara, stres adalah sumber penyakit-penyakit berbahaya seperti stroke dan jantung.
Lantas, bagaimana Indonesia menghadapi penuaan populasi ini? Seperti dilansir Tempo, Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian PPN/Bappenas RI, Maliki, mengatakan sejak 2006 komunitas akademisi di Indonesia sudah mulai sadar soal penuaan yang akan dihadapi Indonesia.
Kolaborasi komunitas akademisi dan pemerintah–dalam hal ini Bappenas–itu kemudian menghasilkan Perpres No. 88 tahun 2021 tentang Strategi Nasional Kelanjutusiaan.
Hal yang paling mendasar dari strategi tersebut, menurut Maliki, adalah perubahan persepsi. Pemerintah tidak lagi menganggap usia tua sebagai penyakit yang diderita. “Kelompok lansia tidak lagi dipandang sebagai beban karena tidak bisa melakukan apa-apa,” ujarnya.
Dengan perubahan persepsi itu, pemerintah percaya bahwa jumlah lansia yang bakal mencapai 25 persen dari jumlah penduduk Indonesia nanti adalah sebuah kekuatan ekonomi. Sebab, data BPS menunjukkan, di usia 60 ke atas, seseorang masih bisa bekerja. “Bahkan, mereka menyalurkan pendapatan mereka ke generasi di bawahnya,” kata Maliki, seperti dikutip Tempo.
Nah, Mahapuan, pemerintah saja sudah mengakui bahwa persepsi terhadap warga senior harus diubah. Fakta pun menunjukkan, orang-orang usia 60 tahun ke atas masih produktif. Mereka bisa menjadi kekuatan ekonomi.
Perubahan persepsi ini bisa kita mulai dari diri kita, sehingga orang-orang sekitar melihat bahwa lansia bukanlah beban masyarakat.