Angina adalah kondisi nyeri dada akibat berkurangnya aliran darah ke jantung. Mengutip Halodoc, kondisi ini membahayakan karena membuat otot jantung tidak mendapatkan cukup oksigen.
Angina ada beragam jenisnya. Salah satunya yang dikenal adalah angina pectoris atau disebut juga dengan stable angina.
Di tengah masyarakat Indonesia, angina pectoris lebih dikenal sebagai angin duduk. Biasanya kondisi ini ditandai dengan nyeri di dada akibat kelelahan dari aktivitas fisik atau stres.
Penyebab Angina Pectoris
Meski angina pectoris sering seperti datang tiba-tiba, sesungguhnya pola nyeri dada ini dapat diprediksi. Biasanya, pengidap angina pectoris dapat mengetahui pola munculnya kondisi nyeri ini merujuk dari aktivitas yang memunculkan rasa sakit di dada.
Mengutip Kompas.com, angina pectoris terjadi akibat kurangnya aliran darah ke otot jantung, sehingga berpotensi kekurangan pasokan oksigen. Kekurangan aliran darah ini karena adanya penyempitan pembuluh darah yang disebabkan oleh:
- Aktivitas fisik yang berlebihan
- Merokok
- Makan berlebihan
- Timbunan lemak di pembuluh darah
- Gumpalan darah pada pembuluh darah jantung
Mahapuan juga perlu tahu sejumlah faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena angina pectoris, yakni:
- Tekanan darah tinggi atau hipertensi
- Kadar kolesterol jahat (LDL) tinggi
- Menderita diabetes
- Memiliki riwayat penyakit jantung di keluarga
- Jarang olahraga dan kurang gerak
- Berusia di atas 55 tahun (wanita)
- Stres
Gejala Angina Pectoris
Mengetahui gejala-gejala kondisi angina pectoris sangat penting bagi Mahapuan. Apalagi salah satu risiko angina pectoris adalah faktor usia.
Nah, sebagai gambaran rasa sakit dari angina pectoris adalah nyeri dada seperti ditimpa beban. Nyeri tersebut menyebar dari dada ke leher, lengan, dan bahu. Tanda-tanda lain di bawah ini juga perlu Anda waspadai:
- Sesak napas
- Mual
- Kelelahan
- Pusing
- Berkeringat banyak
- Kecemasan
Perlu Mahapuan ketahui bahwa rasa sakit jika terkena serangan angina pectoria biasanya bersifat sementara dan tidak berlangsung lama. Pastikan Mahapuan melakukan pengecekan kesehatan secara berkala kalau sudah merasakan tanda-tanda di atas ya!