Terjebak dalam suatu hubungan yang rumit dan tidak suportif tentu dihindari semua orang, termasuk Mahapuan ya. Sebab, selain tidak nyaman, hubungan yang masuk dalam kategori toxic relationship ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental semua pihak.
Biasanya, hubungan seperti ini karena ada salah satu pihak yang manipulatif. Dengan berbagai cara, pasangan yang manipulatif biasanya memiliki taktik khusus untuk mengontrol pasangannya.
Mengutip Kompas.com, Terapis Keluarga dan Pernikahan Berlisensi, Janika Veasley, LMFT mengatakan, manipulasi emosional sebenarnya merupakan pelecehan emosional yang sama bahayanya dengan pelecehan fisik. Sebab, baik pelecehan emosional ataupun fisik dapat merendahkan harga diri dan menyebabkan pasangan depresi.
Sayangnya, tak banyak yang paham apakah mereka ada di situasi hubungan yang manipulatif atau tidak. Berikut ini sejumlah tanda bahwa Anda menjadi korban pasangan yang manipulatif.
1. Memanfaatkan perasaan insecure
Banyak yang masih belum menyadari sedang dimanipulasi oleh pasangan. Badan Pusat Pengendalian Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mencatat 47,1 persen wanita dan 46,5 persen pria pernah mengalami agresi psikologis dalam hubungan.
Dalam situasi ini, pasangan manipulatif menggunakan rasa tidak aman, kekurangan, dan ketakutan untuk menjatuhkan pasangannya. Mereka menggunakan cara memunculkan rasa tidak aman ketika Anda sedang terpuruk, menunjukkan kekurangan Anda kepada orang lain, dan memberi jokes sinis.
2. Gaslighting
Gaslighting masuk dalam kelompok tindak pelecehan emosional dalam suatu hubungan. Menurut Veasley, pasangan yang manipulatif akan memanfaatkan gaslighting untuk menyangkal perbuatan yang pernah sengaja mereka lakukan.
Misalnya membuat korban meragukan dirinya sendiri. Selain itu, pelaku gaslighting sering menghilangkan perasaan korban dengan berkata “kamu terlalu sensitif”.
3. Mempengaruhi orang lain
Pasangan manipulatif biasanya akan mendekati orang-orang terdekat pasangannya, seperti orang tua, keluarga, dan sahabat untuk mewujudkan apa yang mereka inginkan. Biasanya ini terjadi ketika Anda ingin memutuskan hubungan dengan si manipulatif. Mereka akan berlaku baik dan merayu orang-orang terdekat untuk membantu mempertahankan hubungan.
4. Mengungkit kesalahan lama
Biasanya, si manipulatif akan sering mengungkit-ungkit kesalahan yang pernah Anda perbuat, sementara itu membahas hal-hal yang baik saja tentang dirinya. Cara itu bertujuan untuk membuat Anda semakin merasa bersalah dan tidak enak jika tidak mengikuti keinginannya.
5. Sering pura-pura memuji
Anda mungkin merasa pasangan Anda kadang-kadang memuji Anda, tapi ujung-ujungnya menghina. Itulah kesan yang muncul dari pasangan yang manipulatif. Setelah mengatakannya, biasanya si manipulatif ini akan mengaku bahwa itu hanyalah candaan. Tapi jika selalu begitu, apakah Anda masih tetap akan percaya?