Power dressing mungkin sudah menjadi istilah yang beberapa kali Mahapuan dengar di dunia fashion. Power dressing merujuk pada gaya berpakaian seseorang yang bertujuan untuk menunjukkan posisi, kekuatan, dan kepercayaan dirinya.
Mengutip beautynesia.id, power dressing adalah istilah untuk mendeskripsikan gaya yang menunjukkan otoritas perempuan di dunia profesional atau politik yang biasanya didominasi laki-laki. Gaya ini biasanya ditampilkan dengan penggunaan setelan blazer ataupun jas yang selama ini menjadi karakteristik maskulinitas, namun dipadupadankan menjadi wujud pakaian perempuan.
Psikolog Perilaku, Professor Carolyn Mair PhD, sekaligus pengarang buku The Psychology of Fashion mengatakan, konsep power dressing sudah muncul sejak orang-orang mulai menggunakan pakaian, tetapi baru menjadi trend fashion pada sekitar 1920-an bersama LBD dari Chanel. Sejak kemunculannya, power dressing diinterpretasikan dalam berbagai bentuk.
“Pada sekitar tahun 80-an, power dressing menjadi style untuk perempuan yang menggebrak dunia yang secara tradisional dipenuhi oleh para pebisnis laki-laki,” kata Mair kepada Metro.co.uk. Power dressing pada saat itu kental dengan penggunaan jas tailored, bantalan bahu, pinggang yang pas, dan rok selutut.
Meski begitu, semakin ke sini, power dressing tampil dengan konsep yang berbeda. Kini, power dressing digunakan sebagai cara bagi perempuan untuk terlihat powerful. Power dressing tidak lagi sekedar gaya, melainkan cerminan dari keyakinan pemakainya dan harapan tentang bagaimana mereka ingin dilihat oleh orang lain.
Menurut Mair, dalam psikologi, ketika kita sangat yakin, ini menjadi bagian dari identitas kita. “Sama seperti fashion, ketika kita meyakini tampilan kita dalam power dressing, ini akan membuat kita semakin merasa percaya diri, seksi, dan lebih kuat,” ujarnya.
Inspirasi Power Dressing dari Para Pemimpin Perempuan di Dunia
Lantaran kekuatan di balik penggunaannya, balutan power dressing ini menjadi fashion yang kerap dipilih oleh para pemimpin perempuan dunia. Siapa saja? Berikut ini daftarnya yang bisa menjadi inspirasi Mahapuan!
1. Kamala Harris
Power dressing tentu menjadi pilihan Wakil Presiden Amerika Serikat ini. Menjadi orang nomor 2 di Negeri Paman Sam, Kamala tampak percaya diri dalam balutan setelan jas berwarna netral, seperti hitam, abu-abu, coklat, dan biru. Ia memadukannya dengan heels berwarna senada, aksesoris minimalis seperti kalung dan anting agar tetap mempesona.
2. Christine Lagarde
Kalau ditanya siapa perempuan yang paling kuat di bidang keuangan di jagad ini? Jawabannya tentu saja jatuh pada Christine Lagarde. Mahapuan yang dulu merupakan Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF) ini menggunakan tampilan power dressing untuk memperlihatkan wibawanya. Ia kerap menggunakan blazer, dengan scarf di lehernya sebagai aksesori minimalis, dan celana warna netral.
3. Theresa May
Mahapuan pasti sudah sering mendengar nama Theresa May. Mantan Perdana Menteri Inggris ini memiliki ciri khas tertentu dalam power dressing. Ia kerap terlihat menggunakan setelan jas, baik dengan bawahan celana ataupun rok selutut, ditambah dengan koleksi statement necklace yang ia kenakan bersama dengan outfitnya. Menariknya, Theresa May juga gemar menggunakan sepatu dengan aksen tertentu seperti pita atau animal print.