Apakah Mahapuan salah satu penggemar kain batik Bali? Kalau iya, yuk, simak sejarah batik Bali di bawah ini.
Ternyata sejarahnya cukup panjang, lho, sampai bisa menghasilkan batik yang penuh makna. Dan siapa sangka, perkembangan batik Bali dipelopori oleh satu orang. Penasaran siapa? Baca sampai tuntas artikel ini, ya, Mahapuan!
Sejarah Batik Bali
Pelopor perkembangan industri batik di Bali adalah Pande Ketut Krisna. Beliau berasal dari Banjar Tegeha, Desa Batubulan, Sukawati Gianyar, Bali. Sejarah batik Bali dimulai sekitar tahun 1970-an di Indonesia. Pande Ketut Krisna menggunakan teknik batik cap sederhana untuk menciptakan batik Bali.
Saat itu, alat tenunnya bahkan masih manual, jumlahnya hanya 5. Nama alatnya adalah Alat Tenun Bukan Mesin. Tapi batik Bali terus berkembang dan menjadi pakaian umum di masyarakat Bali waktu itu. Masyarakat Bali sering menggunakan batik dalam kegiatan keagamaan atau ritual adat. Kain batik pun biasanya diikat di bagian pinggang, atau dijadikan ikat kepala (udeng).
Dalam perkembangannya, batik Bali diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok berdasarkan teknik pengerjaannya.
- Batik Lukis. Batik yang dilukis langsung dengan tangan menggunakan alat bantu dan bahan pewarna alami di atas kain.
- Batik Cap. Kain bercorak batik (bukan kain batik sesungguhnya) yang dicap dengan alat khusus. Batik cap biasanya diproduksi dalam skala besar, karena pengerjaannya singkat dan bisa menghasilkan motif batik yang seragam
- Batik kombinasi. Batik Bali yang dikerjakan dengan memadukan teknik batik tulis dan batik cap.
Makna Batik Bali
Sama seperti batik pada umumnya, batik Bali juga memiliki makna yang terkandung dalam motifnya.
1. Motif Ulamsari Mas
Motif Ulamsari Mas memiliki makna kemakmuran dan kesejahteraan, khususnya pada masyarakat Bali yang hidup di pesisir pantai dan berprofesi sebagai nelayan.
2. Motif Merak Abyorhokokai
Motif merak Abyorhokokai lahir dari pengaruh budaya Jepang. Motif ini bermakna keindahan sekaligus semangat pulau Bali.
3. Motif Penari Bali
Motif Penari Bali lebih sering dipakai para wanita di Bali, terutama saat mereka tampil di upacara adat. Filosofi motif ini menggambarkan keindahan tradisi pulau Bali.
4. Motif Pisang Bali atau Jagatan Pisang
Batik motif Pisang Bali biasanya diberikan kepada pasangan yang akan bepergian. Pemberian batik Pisang Bali bermakna pengharapan agar pasangan yang pergi senantiasa mendapat perlindungan, serta bisa kembali dalam keadaan sehat.Nah, itulah sejarah batik Bali dan makna dari motif-motifnya. Mahapuan sudah pernah pakai batik Bali, belum? Kalau belum, yuk cobain dan lestarikan bersama!