Saat kita sedang berada dalam masa pandemik, mempertahankan kesehatan adalah nomor satu. Seiring dengan berjalannya waktu, banyak baju yang tidak terpakai karena kita di rumah saja. Namun, tidak berarti kita akan berhenti beraktifitas. Di era PSBB ini, bukan hanya pekerja saja yang harus di rumah. banyak kegiatan seperti arisan, pengajian, halal bihalal, silaturahmi dan meeting yang dilangsungkan hanya lewat aplikasi online. Walaupun kita melakukan kegiatan ini secara virtual, namun tentu kita ingin tetap tampil rapi dan cantik untuk menjaga pikiran kita tetap positif dan percaya diri..
Scarf adalah salah satu aksesoris multifungsi di era new normal ini. Scarf yang tak lekang oleh waktu ini, selalu memainkan peranannya di setiap kondisi. Di era Mesir Kuno, Ratu Nefertiti memakai scarf sebagai statement penampilannya. Dia memakai scarf sebagai aksesoris kepala dari 1351 SM hingga 1334 SM. Tahun 1837 Hermes meluncurkan scarf terbuat dari sutra yang menjadi ikonik hingga kini. Hal ini membuktikan bahwa scarf selalu dapat diandalkan dalam kondisi apapun pun pada saat PSBB hingga new normal.
Di era new normal, kemungkinan besar fashion akan lebih simpel dan praktikal karena setiap orang lebih mengutamakan kesehatan dan kenyamanan. Busana yang simpel dan praktis ini akan tampak lebih menarik dengan sentuhan scarf. Tak hanya menarik dipadankan dengan busana, scarf juga menjadi aksesoris yang menarik sebagai hiasan di kepala atau ikat pinggang. Pilihlah scarf yang berkualitas baik, sebab scarf merupakan investasi yang berguna untuk setiap busana, ataupun kepala.
1. Aksesoris Rambut
Jika saat ini Anda merasa tidak nyaman dengan potongan rambut akibat tidak dapat pergi ke salon, atau saat bad hair day, sementara Anda punya janji untuk bertemu teman-teman lama lewat online. Anda bisa tetap tampil stylish dengan menggunakan scarf di rambut dalam gaya bohemian atau dijadikan bandan. Pilihlah scarf yang terbuat dari bahan sutera atau cashmere agar mudah untuk diikat.
2. Sebagai Masker
Scarf juga bisa menjadi alternatif untuk masker pelindung pada saat pandemi. Nancy Pelosi, Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Amerika Serikat, menggunakan koleksi scarfnya yang indah sebagai masker.
3. Aksesoris Leher
Scarf menjadi ikon yang tak terduga untuk perlawanan terhadap COVID-19 di tengah pandemic . Dr. Eileen de Villa, seorang juru bicara di kementerian kesehatan publik di Toronto, yang sering tampil di televisi sejak kasus COVID, menjadi sensasi dengan berbagai scarf yang dipakai ketika menyampaikan update harian tentang COVID-19. Dia memadukan scarf colorful yang dililit di leher dengan busana hitam yang simple. Fashionable, namun masih tetap appropriate di masa yang bergejolak ini. .
4. Pelindung dan Penghangat tubuh
Saat new normal hadir, jika kita harus menggunakan transportasi umum atau berada di area publik, yang memungkinkan bersinggungan dengan orang banyak. Scarf panjang bisa menjadi jawaban untuk diapakai sebagai pelindung yang simple namun tetap stylish. Jika Anda memilih scarf panjang yang disampirkan di pundak, jaga agar panjangnya tidak persis di atas garis pinggul. Sebab, garis memotong pada scarf akan membuat pinggul tampak lebih besar.