Batik yang harus kita ingat pertama kali adalah sebuah “Proses” pembuatannya dan bukan lagi sekedar motif atau ragam hiasnya. Sehingga secara resmi definisi batik menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah, ‘proses pewarnaan teknik celup rintang dengan canting tulis atau canting cap, menggunakan lilin panas.’
Celup Rintang adalah teknik pemberian warna pada sehelai kain. Untuk itu dibutuhkan lilin panas untuk merintangi bagian kain agar tidak terkena warna. Sementara bagian yang tidak dilapisi warna akan menyerap warna. Pembubuhan malam dan mewarnai dibutuhkan berkali-kali.
Dalam membubuhkan warna batik pada jaman dahulu menggunakan warna alam, yaitu warna yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan dan akar-akaran. Namun dalam perkembangannya, batik kini ada yang menggunakan zat pewarna sintetis. Apa bedanya?
Warna Alam
Pada awalnya pembubuhan warna alam pada batik dilakukan dengan sederhana hanya dengan menggunakan satu warna, yaitu merah-putih (bangbangan) atau biru-putih (klengan) Warna merah didapat dari pohon akar Mengkudu dan biru dari Indigo.
Mewarnai batik dengan menggunakan warna alam amatlah tergantung pada sinar matahari. Dan butuh melakukan pencelupan berkali-kali, apalagi dengan kualitas dari tumbuhan yang terkena polusi menyebabkan warna sulit muncul. Batik yang dibuat dengan pewarnaan alam memiliki harga jauh lebih tinggi dari pewarna sintetis. Warna alam ini juga sulit mengeluarkan warna yang sama. Biasanya tergantung dari matahari dan air yang digunakan. Warna alami yang dipakai untuk batik antara lain:
- Kulit Soga dan Kayu Tingi menghasilkan bahan pewarna coklat kekuningan yang banyak dipakai pada industri batik di Pulau Jawa.
- Indigo, tanaman penghasil warna biru
- Akar Mengkudu, Kayu Mahoni, dan Secang adalah penghasil warna merah.
- Buah Jelawe, Kayu Nangka, dan mangga Kweni menghasilkan warna kuning
- Untuk warna keunguan banyak menggunakan manggis
- Daun Teh, menghasilkan warna kecoklatan
Setelah menggunakan warna-warna alam ini, perlu diikat agar warna tidak cepat luntur dengan tawas, tunjung, kapur dan lainnya.
Kelebihan dan Kekurangan Batik Warna Alam
- Aman dikonsumsi
- Tidak merusak lingkungan
- Warna yang dihasilkan tidak stabil, karena banyak pengaruh tingkat keasaman tertentu, matahari. Sehingga warna yang dihasilkan tidak sama
- Untuk mendapatkan warna yang kuat harus dilakukan pencelupan berkali-kali
- Aromanya yang tidak harum
- Mempunyai nilai yang lebih tinggi
- Warna yang dihasilkan lembut
Warna Sintetis
Penggunaan warna sintetis lebih mudah. Selain menawarkan kestabilan warna, waktu pengerjaannya juga lebih singkat, dan lebih mudah dalam pencampuran warna, sehingga warna yang dihasilkan pun lebih kaya.
Ada 4 jenis warna sintetis yang biasa dipakai, yaitu Naphtol ( untuk warna-warna tua), Indigosol (untuk warna pastel dan lembut ) dan reaktif (untuk warna yang terang).
Kelebihan dan kekurangan Batik Warna Sintetis
- Memiliki efek negatif tertentu. Hasil limbah pembuangan dapat membahayakan lingkungan
- Warnanya lebih stabil.
- Warna yang dihasilkan lebih beragam
- Warna yang dihasilkan lebih kuat dan cerah
What do you think?