Selama berabad-abad, proses penuaan seringkali diasosiasikan dengan kemunduran fisik, penurunan kemampuan kognitif, dan ketergantungan. Perspektif negatif semacam itu bisa berdampak buruk pada kesehatan fisik dan psikologis para lansia.
Namun, penelitian terbaru dari National Institute on Aging, menunjukkan bahwa mengubah narasi seputar penuaan dapat memberikan manfaat yang luar biasa.
Kekuatan Persepsi
Bagaimana kita memandang penuaan secara signifikan memengaruhi kesehatan fisik dan mental kita saat memasuki usia lanjut. Stereotipe negatif mengenai kaum senior dapat menginternalisasi dan memperkuat keyakinan bahwa penuaan identik dengan ketidakmampuan dan penurunan kualitas hidup.
Hal ini tidak hanya menurunkan rasa percaya diri tetapi juga bisa mengarah kepada kebiasaan yang kurang sehat.
Sebaliknya, narasi positif yang menekankan kebijaksanaan, pengalaman, dan kemampuan untuk terus bertumbuh dapat meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan. Penelitian menunjukkan bahwa kaum senior dengan pandangan positif terhadap penuaan cenderung lebih peduli dengan kesehatannya, memiliki tingkat aktivitas fisik lebih tinggi, serta pulih lebih cepat dari penyakit.
Perubahan Istilah, Perubahan Sikap
Salah satu cara untuk mendorong narasi positif adalah dengan mengubah istilah yang digunakan saat mendeskripsikan proses penuaan. Mengganti istilah seperti “jompo” atau “pikun” dengan frasa yang lebih netral atau positif dapat membuat perbedaan.
Contohnya, alih-alih menyebut seseorang “lansia”, gunakan istilah seperti “Platinum” atau “Mahapuan”. Bahasa yang positif dan konstruktif membentuk persepsi, baik persepsi terhadap diri sendiri maupun persepsi yang dianut oleh masyarakat.
Di Indonesia, Louisa Tuhatu, pendiri Perempuan Platinum, telah lama menggagas gerakan untuk mengubah istilah “manula” (manusia lanjut usia) atau “lansia” (lanjut usia) menjadi “Perempuan Platinum”. Gerakan ini bertujuan untuk membangun narasi positif tentang penuaan dan memberdayakan perempuan di usia emas.
Berikut beberapa alasan penting di balik perubahan Istilah ini:
- Istilah “manula” dan “lansia” sering dikonotasikan dengan kelemahan, ketergantungan, dan ketidakmampuan.
- Konotasi negatif ini dapat memengaruhi mental dan self-esteem perempuan lansia.
- Istilah “Perempuan Platinum” menekankan kekuatan, kecanggihan, dan nilai perempuan di usia lanjut.
- Istilah ini mencerminkan potensi dan kontribusi perempuan lansia dalam berbagai aspek kehidupan.
Tabel: Mengganti Bahasa Negatif dengan Alternatif Positif
Istilah Negatif | Alternatif Positif |
---|---|
Beban | Berkat |
Manula/Lansia | Platinum/Mahapuan |
Tua renta | Berpengalaman |
Lemah | Tangguh |
Bergantung | Saling mendukung |
Mengangkat Kisah-Kisah Inspiratif
Media memiliki peran penting dalam membentuk narasi seputar penuaan. Dengan lebih sering menampilkan cerita tentang kaum Platinum yang menjalani hidup secara aktif, terlibat dalam komunitas, dan terus menjajaki minat baru, media dapat melawan stereotip negatif yang selama ini ada. Menyoroti para Mahapuan yang aktif dan sukses dapat memberikan citra positif mengenai penuaan sekaligus memberi inspirasi bagi para banyak orang.
Mengubah narasi penuaan membutuhkan upaya bersama baik di tingkat individu maupun masyarakat. Dengan merangkul pandangan yang lebih positif tentang penuaan, kita dapat memberdayakan para Platinum untuk menjalani hidup dengan lebih sehat, bahagia, dan penuh makna.