SELAMA kurun waktu tertentu, para profesional kesehatan mental telah memperdebatkan tentang midlife crisis atau krisis paruh baya itu nyata atau tidak. Sebab secara klinis, istilah midlife crisis bukanya sebuah diagnosis kesehatan mental yang diakui.
Hal ini disebabkan karena pada sebuah penelitian di Amerika menemukan, hanya ada 26 orang saja yang melaporkan mengalami yang dinamakan midlife crisis. Meski demikian, pakar menunjukkan bahwa, apapun istilah krisis mental pada para usia platinum, memang ada periode malaise (tidak berbahagia) dan pertanyaan tentang hidup pada rentang usia 40-60 tahun.
Pada sebagian besar Mahapuan, midlife crisis atau krisis paruh baya terlihat seperti hal yang lumrah, namun intens. Contohnya mudah terharu hingga menangis di sepanjang perjalanan pulang mengantarkan anak yang kuliah di tempat tertentu.
Atau mungkin merasa kekhawatiran yang amat sangat di tengah malam, terhadap kondisi finansial, relasi pernikahan, hingga kondisi tubuh yang mungkin tidak seprima saat masih muda.
Macam-macam kondisi krisis paruh baya pada Mahapuan tergantung pada latar belakang mereka masing-masing. Bagi Mahapuan yang mengejar karier dan menjadi pencari nafkah, krisis paruh baya yang terjadi adalah kecemasan akan masa depan, contohnya.
Penyebab Terjadinya Midlife Crisis pada Mahapuan
Ada beberapa penyebab munculnya midlife crisis pada Mahapuan. Berikut ini rangkumannya dari Healthline.
1. Alasan Fisiologis
Kondisi pra menopause dan menopause di mana terjadi perubahan hormon dapat menjadi pemicu kondisi krisis paruh baya itu. Menurut dokter Mayo Clinic, penurunan kadar estrogen dan progesteron dapat mengganggu tidur, perubahan suasana hati yang drastis, dan menurunkan energi.
2. Kondisi Emosional
Saat memasuki usia platinum, ada kemungkinan Mahapuan mengalami trauma atau kehilangan. Mungkin Mahapuan ditinggalkan anggota keluarga atau sahabat, perceraian, kehilangan kesuburan, atau hal lain yang membuat Anda terus menerus merasa sedih.
3. Pengaruh Sosial
Pandangan masyarakat bahwa para perempuan platinum tidak lagi seproduktif para perempuan muda juga bisa menjadi salah satu penyebab munculnya midlife crisis. Dengan kondisi ini, mungkin sebagian Mahapuan yang belum menerima kondisi penuaan pada dirinya merasa tertekan dan sibuk berjuang menutupi tanda-tanda penuaan pada diri.
Mungkin Mahapuan di saat bersamaan, memiliki tanggung jawab untuk merawat orang tua yang juga sudah berusia lanjut. Mungkin juga masalah finansial.