Usia Adaline
(Sajak Hasan Aspahani)
JIKA mungkin,
pada bilangan berapa kita ingin
usia berhenti menambah angka
tak lagi menua?
Kita kenang Adaline
Yang lari dan sembunyi
memalsu usia dengan paspor dan nama
menghindar dari yang tak terhindar
Ia tertinggal
di masa lalu,
asing di masa kini,
dan tak punya masa depan
Dan cinta adalah mahkamah persidangan
baginya tersangka
tanpa pembela
tanpa harapan bebas dari tuntutan
Ternyata,
Lepas dari tangan waktu
adalah cekaman horor
semacam teror
Itu sebabnya kita nanti
berbahagia di depan kaca
untuk helai rambut yang berbeda
bening benang nilon
———
Sumber: MataPuisi.com
APA jadinya kalau usia kita berhenti bertambah pada angka tertentu? Petaka! Kita bisa belajar dari tokoh dalam film The Age of Adaline.
Film besutan Lee Toland Krieger, 2015 itu, mengisahkan tentang Adaline Bowman (Blake Lively), yang karena kecelakaan berkendara ditambah sambaran petir, tubuhnya tak pernah menua. Usia bertambah, tapi sosoknya tetap seorang perempuan 27 tahun.
Muda terus, dong? Ya. Dan di situlah petakanya. Dalam film diceritakan bagaimana Adaline secara berkala mengubah identitasnya – dengan paspor palsu – menjadi orang lain. Kehidupan sosialnya kacau. Ia menjauh dari anak perempuannya yang tentu saja kemudian sosoknya jadi lebih tua dari dia. Seperti tertukar.
Ia juga menghindar dari jalinan roman. Ia bisa jatuh cinta tapi sampai pada titik tententu ia akan tinggalkan lelaki yang mencintai dan dicintainya. Ia tak mau orang tahu bahwa ia menyembunyikan dirinya yang tua dlam tubuhnya yang muda. Berhenti menua baginya penyait dan aib.
Tapi namanya juga film bergenre epik roman fantasi, penulis skenario J. Mills Goodloe dan Salvador Paskowitz menyelesaikan cerita dan persoalan Adaline dengan kisah cinta. Adaline bertemu dengan lelaki muda – menjalin asmara- dan ternyata pemuda adalah anak dokter, lelaki yang dulu dia tinggalkan.
Cinta yang selama ini ia tolak ternyata mengembalikan proses penuaan dalam tubuh Adaline. Ia menerima cinta pemuda yang harusnya menjadi anaknya itu, setelah sang dokter ayah pemuda itu, memberi semacam ancaman, “Jangan tinggalkan dia seperti dulu kau tinggalkan aku!”
Cerita yang indah, penuh hikmah bagi kita memaknai cinta dan apa arti menua. Menua bersama. Menua bersama orang yang kita cintai. Maka, ini bukan kalimat penghiburan, tapi pada hakikatnya memang menua itu adalah anugerah. Anugerah yang indah.
What do you think?