Mahapuan lebih nyaman jika mendapat pujian dari pasangan? Atau lebih bersemangat jika diberi sebuah hadiah spesial? Ternyata, semua itu adalah bahasa cinta atau istilah kerennya love language.
Istilah ini menjadi populer belakangan ini lantaran dipercaya dapat memperkuat suatu relasi, terutama dengan pasangan. Namun, apa sebenarnya love language itu?
Istilah love language ini menjadi populer setelah seorang konselor pernikahan dan keluarga bernama Gary Chapman menemukan bahwa setelah 30 tahun ia bertemu klien-kliennya ada pola yang sama pada persoalan mereka dalam berelasi. Ia menyadari bahwa pasangan-pasangan ini saling salah paham dengan kebutuhan satu sama lain.
Dari permenungannya, ia merasa ada cara berbeda dari tiap orang untuk menyampaikan kepada dan menerima rasa sayang dari orang lain. Akhirnya pada 1992, Gary Chapman menelurkan sebuah buku berjudul The 5 Love Language.
Dalam buku tersebut, Chapman menyebutkan bahwa ada lima bahasa cinta yang diekspresikan dan diterima oleh setiap orang, yakni words of affirmation, quality time, physical touch, act of service, dan receiving gifts. Bagaimana penjelasan masing-masing jenis love language tersebut, berikut ini rinciannya:
1. Words of Affirmation
Love language yang satu ini adalah tentang bagaimana mengekspresikan perhatian melalui kata-kata, pujian, dan apresiasi. Ketika ini menjadi love language utama seseorang, mereka menikmati kata-kata dan dorongan yang baik, kutipan yang membangkitkan semangat, catatan cinta, dan pesan teks lucu. Jika pasangan Mahapuan bertipe ini, Anda dapat menyenangkannya dengan banyak memuji.
2. Quality Time
Seseorang dengan bahasa cinta ini menginginkan perhatian yang penuh. Mereka akan merasa dicintai jika Anda hadir dan fokus pada saat sedang bersama mereka. Hal-hal sederhana yang bisa dilakukan untuk menghadapi pasangan atau sahabat yang memiliki tipe ini adalah dengan meletakkan ponsel saat bersamanya, melakukan kontak mata saat berbicara, dan mendengarkan secara aktif.
3. Physical Touch
Jika tipe yang satu ini ada pada Mahapuan, maka Anda adalah jenis orang yang senang mengungkapkan dan mendapat afeksi dengan sentuhan. Terlepas dari sekadar seks, seseorang dengan tipe ini merasa dicintai ketika pasangannya memegang tangannya, menyentuh bahunya, atau memberikan pijatan-pijatan lembut di akhir hari.
4. Acts of Service
Love language yang satu ini adalah tindakan-tindakan baik yang Anda lakukan untuk partner, seperti membantu mencuci piring, menjalankan tugas rumah, membersihkan lantai, atau sesederhana mengisikan bensin untuk kendaraan mereka. Jika bahasa cinta utama pasangan Anda adalah acts of service, mereka akan dengan mudah menghargai hal-hal kecil yang Anda lakukan.
5. Receiving Gifts
Orang-orang yang memiliki love language ini seringkali tidak hanya menghargai hadiah tersebut, melainkan waktu dan usaha yang diberikan oleh pasangannya. Mereka bahkan tidak menuntut hadiah yang mahal dan besar, namun effort yang digunakan untuk mendapatkan sesuatu yang spesial itu yang lebih mereka perhitungkan sehingga merasa makin dicintai
Manfaat Love Language dalam Relasi dengan Pasangan
Menurut Dr. Tina B. Tessina, psikoterapis dan pengarang buku Dr. Romance’s Guide to Finding Love Today (2018), love language adalah cara dalam mengekspresikan cinta terhadap pasangan yang berbeda pada tiap orangnya. Dengan mempelajari dan mengetahui perbedaan-perbedaan itu dapat membawa dampak yang penting pada hubungan Anda.
Chapman bahkan mengatakan, mengetahui love language pasangan menjadi salah satu cara paling sederhana untuk meningkatkan hubungan antar satu sama lain. Sebab, Anda berfokus pada kebutuhan pasangan daripada kebutuhan Anda sendiri. Idealnya, setiap pasangan rela mempelajari bahasa cinta pasangannya, ketimbang meyakinkan pasangannya untuk mempelajari bahasa cinta mereka sendiri.
Mengetahui love language pun terbukti meningkatkan relasi. Sebab, dengan mengetahui cara mengekspresikan rasa cinta yang tepat, Anda belajar untuk berempati dengan mereka. Ketika pasangan berkomitmen untuk mempelajari dan menggunakan bahasa cinta, mereka meningkatkan kecerdasan emosional mereka dan belajar bagaimana menempatkan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan mereka sendiri.
Jadi, bagaimana Mahapuan? Sudahkah Anda mengetahui love language pasangan Anda?