Menopause merupakan fase normal dalam kehidupan perempuan. Pada akhirnya, menopause akan terjadi pada semua wanita. Biasanya, fase ketika ovarium berhenti memproduksi telur dan hormon estrogen dalam jumlah rendah ini ini terjadi dalam rentang usia 45-50 tahun.
Persoalannya, ternyata siklus menstruasi bisa berhenti sebelum usia tersebut. Untuk itulah fase tersebut biasa dikenal sebagai menopause dini. Kondisi yang satu ini yang patut diwaspadai.
Mengutip Halodoc, menopause dini atau insufisiensi ovarium prematur adalah menopause yang terjadi pada wanita berusia 30-an atau di bawah usia 40 tahun. Seorang wanita yang mengalami menopause biasanya ditandai dengan tidak menstruasi selama lebih dari 12 bulan.
Lantas, kenapa menopause bisa terjadi lebih awal?
Sebenarnya ada banyak penyebab menopause dini. Beberapa di antaranya adalah kemoterapi untuk kanker dan pengangkatan ovarium. Namun, ada kondisi-kondisi lain yang dapat menjadi pemicu menopause dini, yakni:
1. Genetik
Ternyata penyebab menopause dini salah satunya adalah faktor genetik. Terutama jika saat dicek secara medis tidak ada kondisi atau masalah yang ditemukan, sehingga bisa jadi menopause dini yang terjadi adalah faktor genetik.
2. Gaya Hidup yang Tidak Sehat
Merokok, minum-minuman beralkohol, dan gaya hidup tidak sehat lainnya ternyata menjadi salah satu pemicu terjadinya menopause dini. Terutama pada merokok karena adanya efek anti-estrogen, yang dapat mengganggu produksi hormon estrogen.
3. Cacat Kromosom
Penyakit cacat kromosom, salah satunya sindrom Turner, ternyata bisa menjadi penyebab menopause dini juga. Alasannya, perempuan yang memiliki kondisi cacat kromosom ini, umumnya memiliki ovarium yang tidak berfungsi secara optimal, sehingga mengalami henti menstruasi sebelum waktunya.
4. Penyakit Autoimun
Menopause dini juga dapat disebabkan oleh gejala dari penyakit autoimun, seperti tiroid dan rheumatoid arthritis. Karena peradangan dari penyakit ini, ovarium dapat terdampak sehingga berhenti berfungsi.
Pada akhirnya kondisi menopause dini ini ternyata membawa efek yang cukup merugikan bagi perempuan. Salah satunya berkurangnya hasrat seksual. Sebab, penurunan produksi hormon estrogen menyebabkan vagina lebih kering, susah terangsang, dan gairah seksual menurun.
Pada sistem endokrin, yakni hormon yang mengatur organ reproduksi wanita, juga bisa timbul masalah akibat menopause dini ini. Dengan kondisi ini, perempuan dapat merasakan kegerahan dan mudah berkeringat di malam hari. Kondisi ini membuat tidak nyaman dan kesulitan tidur.
Menopause dini juga dapat berdampak pada sistem saraf, terutama yang mengatur mood. Saat menopause, seorang perempuan akan lebih sensitif, mudah murung, dan tersinggung. Banyak juga yang merasakan munculnya gangguan kecemasan atau bahkan depresi.