Dunia kini memasuki tahap baru setelah adanya COVID-19 Virus yang kini menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Gaya hidup pun berubah. Masker untuk melindungi diri dari terinfeksi Corona, menjadi benda yang dicari saat ini. Ditengah keterpurukan bisnis fashion saat pandemik, keberadaan masker yang menjadi pelindung virus menjadi darah segar bagi dunia fashion. Memasuki new normal, masker menjadi the new must have fashion item.
Bukan hanya pengusaha besar saja yang berusaha memenuhi kebutuhan akan masker, pengusaha kecil bahkan desainer kenamaan. . Nama besar di dunia fashion seperti Louis Vuitton, Prada,Dior membuat masker yang ditujukan untuk pekerja kesehatan, mereka membuatnya untuk charity selain untuk dijual. Hal ini banyak diikuti para desainer lainnya.
Di Indonesia, desainer papan atas, Biyan,membuat masker koleksinya sama dengan koleksi busananya, yang mengambil inspirasi dari kain Sumba, Humba Hammu. Hasil penjualannya pun digunakan sebagai donasi. Selain Biyan, ada desainer lainnya antara lain, Sapto Djojokartiko dan Obin. Masker yang awalnya dibuat hanya sebagai pelindung, kini fungsinya bertambah sebagai aksesoris, bagian dari fashion.Kini, kita bisa melihat banyak masker terbuat dari batik, tenun, atau jumputan, yang disesuaikan dengan tas, baju, atau kain.
Sampai berapa lama kebutuhan akan masker berlangsung? Desainer aksesoris ternama, Lele Sadoughi, yang membuat headbands untuk Duchess of Cambridge , Kate Middleton, dan masker buatannya dipakai oleh Ivanka Trump mengatakan, bahwa masker masih tetap menjadi sebuat trend paling tidak 18 bulan kedepan, dan juga akan menjadi aksesoris yang memberi ketenangan ditengah pandemik ini.
Nama besar cenderung membuat medical masks, desainer muda mengambil kesempatan membuat masker sebagai peluang bisnis.
Di tengah maraknya perusahaan terpaksa merumahkan pegawainya akibat pendemik, namun Trevor George, pemilik Mask Club, yaitu perusahaan yang menjual kaos dengan gambar tokoh komik seperti, Superman, kini malah harus menambah staf. Perusahannya mengalami peningkatan penjualan dua kali lipat sejak membuat masker. Mereka juga berdonasi lewat masker. Untuk setiap kaos yang terjual, pembeli menyumbang satu masker. Trevor George memprediksi bahwa penjualan masker akan menyaingi penjualan busana selama 18 bulan ke depan.
Desainer busana yang membuat khusus pakaian bayi di Massachusetts, Petit Pilou, membuat masker dari bahan yang lembut khusus anak. Hasil penjualannya dapat menolong menutupi kerugian saat pandemik.
Perputaran bisnis masker di dunia fashion, akan terus berlanjut, bahan dan model masker akan terus berinovasi.
Sebagai pemakai masker, apa saja yang perlu kita ketahui agar masker yang kita pakai selain indah, juga bermanfaat sesuai tujuan? Berikut jawabannya:
- Pilih masker yang sesuai dengan ukuran wajah kita, paling tidak dapat menutupi hidung, mulut dan dagu. Panjangkan masker hingga menutupi dagu.
- Cuci tangan sebelum mengenakan masker, lalu kenakan masker pada wajah dan selipkan talinya di belakang telinga atau ikat tali masker di belakang kepala dengan erat agar masker tidak longgar.
- Apabila masker kain yang dipilih, hindari untuk menyentuh masker. Jika ingin memperbaiki posisi masker yang berubah atau longgar, cuci tangan dahulu sebelum menyentuh masker yang sedang dipakai,
- Setelah selesai digunakan, lepaskan masker dengan cara membuka tali pengikat masker di belakang kepala, lalu cuci masker kain dengan air panas dan detergen.
- Segera ganti masker apabila ada kerusakan, agar tetap terlindungi bagian hidung, mulut dan dagu.