Mahapuan sudah pernah mencoba bermeditasi? Ternyata ada banyak manfaat yang bisa diraih dengan rutin melakukannya. Studi menyebutkan, meditasi bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan otak. Terutama bagi para senior seperti Mahapuan, aktivitas meditasi terbukti meningkatkan memori jangka panjang dan pendek, kemampuan fokus, dan ketahanan tubuh.
Kenapa demikian? Meditasi sendiri merupakan praktik sederhana yang bisa diterapkan siapa saja untuk menenangkan pikiran dan memusatkan perhatian. Ketika melakukannya, jiwa dan raga kita diajak untuk tenang dan damai. Berikut ini sejumlah manfaat dari meditasi untuk Mahapuan:
1. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Studi yang diterbitkan Proceedings of The National Academy of Science pada 2021 lalu menyebutkan bahwa ada indikasi bahwa meditasi dapat membantu meningkatkan imun. Sebab, meditasi membantu tubuh untuk menekan proses perusakan sambil meningkatkan kadar kortisol yang berfungsi menjaga kekebalan tubuh.
2. Membuat Tubuh Relaks dan Memperbaiki Suasana Hati
Duduk dengan tenang dan rileks terbukti dapat berperan untuk membantu fokus jiwa dan pikiran. Menurut JAMA Internal Medicine dalam studi tahun 2014, meditasi dapat pula meningkatkan suasana hati, sehingga mengurangi efek stres dan depresi.
3. Menurunkan Tekanan Darah
Dalam Journal of The American Heart Association tahun 2017 sebagaimana dikutip IDNTimes, meditasi dapat membantu orang-orang dengan tekanan darah tinggi. Manfaat ini terlihat pada para senior yang memiliki hipertensi ringan. Gerakan dan sikap meditasi menjadi teknik olahraga dan relaksasi yang ringan bagi jantung dan sistem kardiovaskular.
Rutin bermeditasi juga terbukti dapat membuat seseorang memiliki peluang berumur panjang. Sebagaimana dikutip dari kompas.com, peneliti telah menggelar studi yang hasilnya dipublikasikan di The American Journal of Cardiology pada tahun 2015.
Untuk membuktikan hubungan antara meditasi dengan usia seseorang, para peneliti menjaring responden berusia 50 tahun ke atas dan membaginya menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah responden berusia rata-rata 81 tahun dengan kondisi tekanan darah tinggi yang tinggal di panti jompo, sementara kelompok kedua adalah responden dengan rata-rata usia 67 tahun yang tinggal dengan keluarganya atau komunitas lansia.
Setelah pengelompokan tersebut, para peneliti meminta mereka melakukan sejumlah aktivitas, salah satunya meditasi transendental, meditasi mindfulness, dan relaksasi mental. Kelompok ini menjalankan evaluasi setelah tiga bulan dan hasilnya, responden yang melakukan meditasi transendental dilaporkan mengalami penurunan tekanan darah yang signifikan.
Peneliti menindaklanjuti temuannya ke National Death Index Maintained. Setelah digodok, hasilnya setelah rata-rata 7,6 tahun hingga maksimum hampir 19 tahun, subjek yang mempraktikkan meditasi transendental peluang meninggalnya 30 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal karena penyakit kardiovaskular. Dengan hasil ini, ilmuwan dalam studi ini menyimpulkan bahwa meditasi hampir sama manfaatnya dengan terapi obat untuk hipertensi.