Kebaya merupakan busana perempuan khas Indonesia. Kebaya juga dikenal banyak jenis dan ragamnya antara lain kebaya kurung, kebaya kartini, kebaya encim dan kebaya kutubaru yang cukup populer saat ini. Yang terakhir disebut, cukup ikonik mewakili identitas busana perempuan Indonesia. Tidak kurang dari ibu negara seperti: Fatmawati Soekarno, Dewi Soekarno, ibu Tien Soeharto kerap tampil dengan mengenakan kebaya ini. Bahkan pamor kebaya kutubaru ikut terkerek naik berkat dikenakan ibu negara Iriana saat pelantikan bapak Joko Widodo sebagai Presiden 2014 lalu.
Sejarah Kebaya Kutubaru
Menurut catatan yang ada, kebaya ini sudah mulai dikenakan pada masa kerajaan Majapahit. Awalnya kebaya ini adalah modifikasi dari kemben (lilitan kain sebatas dada) dan kutang yang kerap dikenakan para wanita masa itu. Karena alasan kesopanan dan etika, maka dibuatlah kebaya sebagai penutup kemben atau kutang. Dan kemben tersebut dengan alasan praktis berubah menjadi bef atau yang dikenal saat ini sebagai kutubaru, untuk menyebut secarik kain yang menghubungkan bagian lipatan dada sebelah kiri dan kanan.
Kebaya kutubaru kuat memancarkan aura feminin dan anggun. Dengan potongan pas badan sebatas pinggul, kebaya ini makin mempertegas sisi sensualitas seorang perempuan. Biasanya pemakaian kebaya kutubaru dilengkapi dengan stagen untuk menutupi bagian perut. Tidak salah kalau kebaya ini langsung jadi favorit dan mendapat tempat di hati para perempuan hingga saat ini. Untuk acara resmi tampilan kebaya ini dilengkapi dengan selendang setelan dengan kainnya yang disampirkan di pundak sebagai aksen.
Pada awal perkembangannya di daerah Jawa, pemakaian kebaya kutubaru juga menjadi penanda status sosial. Para perempuan keraton, bangsawan ningrat, istri pejabat mengenakan kebaya dari materi yang mahal dan halus seperti beludru, sutra, brokat dan voile. Sebagai pelengkap bawahannya berupa kain batik tulis yang diwiron (bagian ujung dilipit-lipit) Sedang para perempuan rakyat biasa untuk beraktifitas sehari-hari biasanya mengenakan kebaya dari bahan tipis dan ringan seperti katun dan chiffon bermotif bunga-bunga cerah dan lembut berpadu dengan kain batik cap atau buatan pabrik. Saat ini pun masih banyak kita jumpai perempuan-perempuan di daerah Jawa Tengah mengenakan kebaya kutubaru menemani aktifitas keseharian mereka.
Tampilan Moderen Kebaya Kutubaru
Pamor kebaya kutubaru tak pupus dimakan waktu. Bahkan makin digemari hingga saat ini. Desainer-desainer papan atas Indonesia sebut saja Anne Avantie, Biyan, banyak terinspirasi dari kebaya satu ini. Berkat kepiawaian dan talenta mereka, kebaya kutubaru tampil lebih moderen, mewah dan anggun. Kebaya ini kerap jadi pilihan para artis dan publik figur untuk melengkapi tampilan resmi mereka.
Tidak hanya tampil resmi, kebaya kutubaru juga luwes dipadankan dengan aneka bawahan seperti rok atau jeans untuk kesan santai dan kasual.
What do you think?