Pernah merasakan dada berdebar, berkeringat, hiperventilasi, mual, hingga ketakutan setengah mati dalam waktu bersamaan? Bisa jadi Mahapuan mengalami yang namanya gejala serangan panik alias panic attack symptom.
Mengutip Verywell Mind, serangan panik memang bisa menimbulkan gejala yang mungkin berlebihan, tidak terkendali, bahkan menakutkan. Beberapa di antaranya seperti yang sudah disebutkan di atas, juga tubuh gemetar, nyeri di dada, hingga mati rasa.
Mahapuan perlu tahu, serangan panik adalah gejala utama dari gangguan panik. Meski demikian, serangan panik juga dapat terjadi akibat adanya gangguan kesehatan mental dan kondisi medis lainnya.
Cara Mengatasi Gejala Serangan Panik
Tentu penting bagi Mahapuan untuk mengetahui, penyebab dan bagaimana mengatasi gejala serangan panik yang muncul. Tips di bawah ini dapat Anda praktikkan saat diri sendiri dilanda gejala serangan panik ataupun saat membantu orang lain. Berikut rangkumannya.
1. Peningkatan Denyut Jantung
Ketika mengalami gejala serangan panik, yang pertama kali dirasakan kebanyakan orang adalah jantung yang berdegup kencang. Kondisi ini tentu menyeramkan ya, karena jantung berdebar-debar sering diasosiasikan sebagai tanda serangan jantung.
Namun, peningkatan denyut jantung sebenarnya normal saat serangan panik. Mahapuan bisa mengambil posisi duduk, lakukan strategi pernapasan sederhana dengan menarik napas dalam untuk mengendalikan denyut jantung Anda.
2. Gemetaran
Gejala yang satu ini juga sering muncul saat mengalami serangan panik. Biasanya, tubuh Anda akan gemetar, terutama di lengan, kaki, dan telapak tangan. Ketika Anda atau orang dekat Anda mengalaminya, lakukan teknik meditasi sederhana, bernapas dalam, dan menyadari bahwa Anda sedang menghadapi serangan panik.
3. Keringat Berlebihan
Ketika rasa cemas meningkat, biasanya hal yang juga terjadi adalah keringatan yang tidak wajar. Banyak orang yang memiliki masalah serangan panik mengalami keringat berlebih.
Ada bermacam jenis tipe keringat. Ada yang mengalami keringat dingin atau bahkan keringat panas. Keringat bisa keluar dari bawah ketiak, dahi, atau beberapa bagian tubuh.
Keringat berlebih ini tidak berbahaya. Anda hanya harus menyadari bahwa Anda sedang menghadapi serangan panik. Temukan strategi untuk mengelola rasa panik tersebut, misalnya dengan bernafas dengan perlahan dan dalam.
4. Tersedak
Tidak sedikit orang yang mengalami tersedak saat sedang dilanda serangan panik. Terkadang, bernapas pun sulit. Untuk itu, bernapaslah pendek-pendek dan cepat untuk mengatasinya.
5. Pusing atau Kepala Berputar
Ketika mengalami panic attack, Anda bisa jadi merasa pusing, bahkan merasakan tubuh melayang. Tentu saja ini membuat Anda sulit fokus mengendalikannya.
Namun, Anda bisa duduk dan mencari tempat yang aman agar tidak ada dampak lainnya jika Anda mendadak pingsan. Tutup mata Anda dan fokuslah bernapas untuk kembali sadar dari serangan panik.