Barbara Corcoran adalah nama yang identik dengan kesuksesan dalam bisnis real estat. Ia merupakan investor terkemuka, pembicara, konsultan, dan sosok populer dalam acara televisi “Shark Tank”.
Namun, perjalanan Barbara Corcoran menuju puncak tidaklah mudah. Disleksia dan kesulitan yang ia hadapi sejak kecil justru menjadi bahan bakar yang mendorongnya ke tempat dimana ia berada sekarang.
Masa Kecil dan Tantangan Disleksia
Barbara Corcoran lahir di Edgewater, New Jersey, pada tahun 1949, sebagai anak kedua dari sepuluh bersaudara. Ia berjuang dengan disleksia, sebuah kondisi yang menyulitkannya dalam membaca dan menulis. Di sekolah, ia sering menjadi bahan ejekan teman-temannya dan dicap sebagai murid yang bodoh. Meski demikian, Barbara kecil adalah sosok yang penuh tekad dan tidak mudah dikalahkan.
Keluarga Barbara juga tidak berada dalam kondisi finansial yang stabil. Ayahnya berpindah-pindah pekerjaan, yang menyebabkan ketidakpastian dalam hidup mereka. Pengalaman menghadapi kesulitan di usia muda ini membentuk karakter Barbara dan mendorongnya untuk terus berjuang mencari kehidupan yang lebih baik.
Awal Karir yang Sederhana
Setelah lulus kuliah, Barbara Corcoran melalui 20 pekerjaan yang berbeda dalam kurun waktu yang singkat. Ia bekerja sebagai pelayan, guru, dan terjun ke dunia real estate sebagai seorang tenaga penjual. Ketekunannya di bidang penjualan apartemen di New York City yang membawanya bertemu dengan pengusaha Ramone Simone.
Membangun Kerajaan Bisnis Real Estate
Pada 1973, Barbara Corcoran dan Simone mendirikan perusahaan real estate The Corcoran Group. Dengan pinjaman awal sebesar $1000, mereka mengembangkan perusahaan tersebut menjadi salah satu pemain terbesar dalam industri real estate New York. Kejelian Barbara dalam menilai properti dan strategi pemasaran yang unik menjadi kunci keberhasilan The Corcoran Group.
Corcoran terkenal karena kemampuannya melihat potensi yang tidak dilihat oleh orang lain. Ia mampu mengubah apartemen sederhana menjadi properti yang menarik dan menguntungkan. Kemampuan uniknya ini serta kepribadian yang blak-blakan menjadikannya sosok yang mencuri perhatian di dunia real estate yang kompetitif.
Menjadi “Shark” dan Investor Ternama
Pada tahun 2009, Barbara Corcoran bergabung dengan program televisi populer “Shark Tank”. Acara ini menampilkan para calon pengusaha yang menawarkan bisnis mereka kepada panel investor, atau disebut sebagai “sharks”. Corcoran, dengan pengalaman bertahun-tahun di dunia bisnis dan pengetahuannya yang luas, dengan cepat menjadi salah satu “shark” yang paling ditakuti sekaligus dihormati.
Barbara telah berinvestasi di berbagai bisnis, mulai dari perusahaan makanan hingga produk-produk inovatif. Ia dikenal dengan penilaiannya yang tajam dan kritiknya yang membangun. Meskipun terkadang tampil dengan tegas, motivasinya adalah untuk membantu para wirausahawan mencapai potensi mereka dengan sebaik-baiknya.
Disleksia sebagai Kekuatan
Barbara Corcoran tidak pernah menyembunyikan fakta bahwa ia menderita disleksia. Sebaliknya, ia justru mengakui bahwa tantangan yang dihadapinya tersebut merupakan sumber kekuatannya. Disleksia memaksanya untuk berpikir out-of-the-box, mencari pendekatan-pendekatan baru, dan tidak pernah menyerah pada rintangan.
Dalam berbagai kesempatan, Barbara Corcoran menekankan pentingnya memiliki pola pikir yang pantang menyerah. Baginya, kegagalan adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan menuju kesuksesan. Yang terpenting adalah kemampuan untuk bangkit kembali dan terus berusaha.
Kisah Barbara Corcoran memberikan inspirasi yang luar biasa, terutama bagi para Platinum. Dia menunjukkan bahwa tidak ada kata terlambat untuk mengejar impian. Usia bukanlah penghalang, begitu pula kesulitan masa lalu. Semangat pantang menyerah, kemauan untuk belajar, dan kerja keras adalah kunci untuk membuka pintu-pintu kesempatan lainnya.