Kalau Mahapuan pernah merasa diragukan orang karena terlalu tua untuk memulai sesuatu, mungkin film dokumenter Still Standing bisa menjadi hiburan yang pas.
Film yang disutradarai Elizabeth McDonough ini berkisah soal dua orang yang baru memulai karier sebagai stand up comedian di usia 80 tahun. Yang satu bernama Natalie K. Levant, satu lagi George Saltz. Keduanya berkarya di New York City.
Natalie selalu tertarik dengan dunia showbiz. Namun, dia baru benar-benar terjun secara full time saat suaminya meninggal. Anak-anaknya tidak setuju dia manggung di usianya. Buat mereka, itu aneh.
Tanggapan anak-anaknya, menurut Natalie, adalah cerminan ekspektasi masyarakat untuk orang-orang seusianya. “They just want us to disappear,” ujarnya. Tapi dia menolak didikte oleh ekspektasi itu. “If anybody tells you to act your age, tell them to go fuck themselves,” kata Natalie.
Maka Natalie tetap manggung. “I don’t care if my kids think it’s foolish. I am still doing stand up because I can still stand up,” kata dia.
Seperti Natalie, George juga ditinggal mati pasangannya di usia tua. Melakukan stand up comedy adalah caranya menghadapi rasa kehilangan dan kesepian ditinggal istri tercintanya.
“Buat saya tawa adalah cinta. Saat saya melempar candaan, hormon endorfin terpantik di tubuh orang lain. Saat mereka tertawa karena candaan saya, hormon endorfin terpantik di diri saya,” tutur George.
George mengakui ia tidak muda lagi. Tapi saat berkomedi, dia merasa muda. Bahkan, di komunitas yang kerap mengundangnya manggung, dia merasa tidak ada prasangka soal umurnya.
Menjadi komika sebenarnya impian George sejak kecil. Dia pun pernah punya kesempatan manggung di usia 18 tahun. Tapi saat akan tampil, dia demam panggung. Batal tampil, keesokan harinya ia dipecat.
George malah berkarier sebagai psikolog klinis dan baru kembali lagi ke panggung komedi di usia 80 tahun. Beberapa orang bertanya pada George, apakah dia menyesal tidak berkarier sebagai komika lebih awal. Dia menjawab, “Bagi saya, ini waktu yang tepat.”
Film Still Standing ini berdurasi tidak sampai 30 menit. Namun, penggambaran semangat Natalie dan George serta orang-orang suportif di sekitar mereka bisa menjadi pemicu kita untuk bersemangat melawan stereotipe masyarakat terhadap usia tua.
Kalau Mahapuan tertarik nonton, klik link ini.