KOLEGA saya, seorang perempuan platinum, seorang Mahapuan, menceritakan pengalamannya ini. Ia punya lengan yang tak ideal. Gemuk. Itu sebabnya ia sulit sekali mencari baju jadi yang pas.
“Badan saya nomor 12, tapi lengan saya nomor 14. Tiap kali nemu baju yang modelnya saya suka, pas di badan, pasti gak jadi karena di lengannya sesak,” ujarnya.
Dia sudah menjalani latihan untuk mengecilkan lengannya. Tapi kok nggak kecil-kecil juga. Apa yang ia lakukan? “Saya operasi sedot lemak. Ya, di lengan saya ini. Beres,” katanya.
Sedot lemak atau liposuction bukan sebuah tindakan yang aneh. Tujuannya, seperti kolega saya itu membuang lemak pada bagian-bagian tertentu pada tubuh. Biasanya, perut, pinggang, paha, bokong, lengan, atau leher.
Apakah tujuannya hanya untuk mempercantik? Tidak, kolega saya melakukan itu untuk mengoreksi bentuk lengannya yang kegedean. Ia saya tahu sangat percaya diri dengan dirinya sendiri.
Sedot lemak dilakukan dengan alat berbentuk tabung tipis. Alat ini dihubungkan ke alat penyedot untuk membuang lemak pada bagian tubuh.
“Saya waktu itu masih aktif kerja di kantor. Sehabis operasi itu saya cerita aja ke teman-teman, santai aja. Nah, anehnya ada beberapa yang kayaknya menganggap itu lebay…” katanya tergelak.
“Di mana lebaynya? Bagi saya itu kayak potong kuku atau kayak potong rambut aja… Setahu saya itu juga gak ada efek buruknya buat kesehatan,” katanya.
“Saya itu bukannya pengen mendadak kurus tapi gak mau diet… Saya itu kan cuma mau ngecilin tangan saya aja,” katanya.
Operasi sedot lemak pada dasarnya aman. Asal prosedurnya diikuti dan dilakukan oleh dokter spesialis bedah plastik. Bahkan menurut pada ahli kesehatan, operasi ini paling baik dijalani oleh orang dengan berat badan normal serta memiliki kulit yang kencang dan elastis.
Operasi sedot lemak harus dijalani sebagai pertimbangan medis, bukan sebagai gaya-gayaan. Secara medis ada memang bagaian tubuh yang tidak merespon diet dan olahraga.
Yang Boleh
Siapa saja yang disarankan menjalani operasi sedot lemak? Pertama, berusia 18 tahun ke atas. Kedua, dia sudah ngatur diet sudah olah raga namun tidak berhasil. Ketiga memiliki kulit yang elastis, sehingga setelah operasi kulit dapat mengikuti bentuk tubuh yang baru.
Yang Tak Boleh
Yang tak boleh adalah mereka yang mengidap gangguan sirkulasi dan aliran darah, seperti penyakit jantung koroner dan diabetes dan sistem kekebalan tubuhnya lemah.
“Pokoknya konsultasi aja deh ke dokter. Dokter gak akan akan mau dipaksa kalau gak aman bagi kita,” kata kolega saya itu.