Di usia kini, mungkin sulit untuk mengakui bahwa kita perlu belajar lagi bagaimana berbelanja lebih ekonomis. Di tengah perekonomian yang masih belum pasti, saatnyalah kita berpikir ulang bagaimana kita bersikap dalam menghadapi gempuran iklan dan godaan indahnya barang fashion.
Jika tahun lalu kita masih bisa menghabiskan budget untuk barang fashion, seperti busana, tas, atau aksesoris lainnya. Kini, budget tersebut sebagian mungkin akan kita alokasikan untuk hal yang lebih penting seperti, pembelian makanan, perawatan kesehatan atau menyisihkan untuk hobi baru yang lebih bermanfaat. Bagaimana caranya kita dapat berbelanja dengan bijaksana?
Di masa lalu, sukses sering dikaitkan dengan memiliki semua hal yang bersifat materi dengan lebih banyak. Lemari dengan busana yang penuh dalam berbagai gaya. Tas dan sepatu beragam model. Kini dengan bertambahnya usia, itu sudah tidak lagi menjadi tujuan utama. Memiliki sedikit barang mungkin akan lebih bahagia, selain merawat lebih mudah, kita juga sudah mengerti apa yang kita butuhkan.
Mencari pengalaman yang indah dengan melakukan traveling bersama keluarga atau teman, atau, mencari hobi baru yang bisa menjadi alternatif kegiatan yang menimbulkan gairah selain berbelanja. Yuk, mulai dengan meneliti hal apa saja yang kita butuhkan untuk menjadi pribadi baru yang tidak konsumtif di usia ini.
Sebagai wanita yang berada di usia platinum, Anda adalah wanita yang berpengalaman, tahu bagaimana menghemat budget. Dengan sedikit tips dibawah ini, selain hemat Anda tetap dapat tampil stylish, bahkan bisa menemukan hobi baru.
1. Rencanakan Dengan Matang
Buatlah rencana yang matang sebelum membeli barang. Barang apa yang akan Anda beli, berapa budget yang akan Anda keluarkan, dan untuk apa membeli barang tersebut. Misalkan Anda tertarik untuk membeli baju baru. Sebelum pergi, coba lihat ke dalam lemari, perhatikan barang apa saja yang sudah ada di lemari Anda, untuk memastikan barang tersebut memang dibutuhkan. Jika sudah, buatlah budget bulanan yang harus Anda keluarkan untuk membeli baju baru.
Saat sampai di toko, ingat bahwa kita ingin membuat keputusan yang paling cerdas untuk kebiasaan belanja kita di usia platinum. Cara terbaik untuk melakukannya adalah mengevaluasi semua yang ditawarkan toko (atau situs web) dari model, warna, sampai ukuran. Meskipun mungkin butuh waktu lebih lama. Di bawah ini adalah pedoman yang dapat dijadikan pertimbangan saat berbelanja busana:
- Pilih busana yang berkualitas tinggi. Busana yang berkualitas baik biasanya tahan lama
- Utamakan segi fungsional busana yang akan dibeli
- Mudah dipadu padankan dengan busana yang ada di rumah
- Perhatikan kerapihan serta potongannya
- Gunakan pedoman ‘apa yang saya perlukan,’ kurangi unsur “apa yang saya inginkan,’ karena yang terakhir ini lebih sering dipengaruhi oleh emosi
- Seseorang dapat mengetahui busana tersebut sesuai atau tidak dengan dirinya, hanya ketika busana tersebut dikenakan. Jadi, cobalah terlebih dahulu sebelum Anda membeli.
2. Belanja Sendiri
Ketika berbelanja dilakukan sebagai kegiatan sosial, bersama teman misalnya, sangat mudah bagi kita untuk masuk kedalam kebiasaan belanja yang cenderung ceroboh. Karena biasanya mudah terpengaruh orang lain, baik itu teman sendiri atau dipengaruhi emosi. Jika belanja sendiri, kita akan lebih fokus dengan barang yang kita butuhkan.
3. Upcycle: Old Clothes, New Look
Di masa yang serba cepat dan instant ini, “Fast fashion” atau praktik mengenakan pakaian hanya beberapa kali, telah menjadi sumber polusi terbesar bagi dunia. Bagi kita yang sudah berumur diatas umur 50an, mungkin sudah mulai memikirkan apa yang akan kita tinggalkan bagi anak cucu, dan kita harus mulai untuk mengurangi Fast fashion ini. Upcycle merupakan cara yang baik untuk mengurangi pembelian yang tidak perlu dengan merubah apa yang sudah ada.
Membuat pakaian yang didaur ulang atau membuat pakaian lama Anda menjadi stylish kembali adalah cara pertama untuk menangkal polusi tadi. Mungkin Anda punya banyak T-shirt yang sudah tidak terpakai, cobalah ubah menjadii shopping bag. Jika ada Kemeja formil yang sudah tidak terpakai, kita bisa ubah menjadi blus santai.
Kegiatan Upcycle ini bahkan bisa dijadikan kegiatan sosial dengan teman saat Arisan atau Reuni. Kumpulkan baju lama Anda dan teman-teman. Tempatkan baju tersebut di plastik, lalu tukar dengan milik teman Anda. Setelah itu, lakukan perubahan yang Anda mau dengan pakaian atau barang terebut. Dengan ini, Anda sudah berkontribusi menghindari Fast fashion. Kegiatan ini menarik, karena saling bisa unjuk kreatifitas.
Anda juga bisa membeli buku yang ditulis oleh Kerry Seagar dan Annika Sanders yang berjudul “Junky Styling: Wardrobe Surgery” untuk mengetahui lebih lanjut tentang Upcycling. Seagar dan Sanders merupakan pemilik merek baju Junky Styling di Inggris. Label mereka yang berbasis Upcycling dijuluki High fashion couture oleh Majalah Vogue dan sudah dipakai oleh Gwen Stefani, Kate Moss, dan sederet artis papan atas lainnya.
4. Gunakan Media Sosial dengan Bijak
Banyak situasi dimana kita sedang melihat Instagram dan melihat akun dari merek baju favorit, kita menjadi tergiur untuk membelinya padahal tidak perlu. Apalagi saat ini dengan mudahnya berbelanja melalui online shopping, kita bisa dengan cepat dan gampang membeli barang yang kita mau.
Untuk mengurangi itu, kita harus sadar saat membuka Smartphone. Hindari situs yang membuat hasrat belanja Anda meningkat. Beri waktu bagi Anda untuk memikirkan apakah barang yang Anda beli perlu atau tidak. Berhentilah mengikuti merek toko favorit Anda di Instagram, Facebook, Pinterest, dan YouTube untuk beberapa waktu sampai hasrat membeli Anda berkurang.