Batik di Indonesia ada beragam dan punya makna tersendiri. Misalnya, batik Madura yang rupanya sudah ada sejak abad ke-17.
Apakah Mahapuan pernah mengenakan batik Madura? Motifnya cantik-cantik, lho. Makna batik Madura juga dalam dan beragam.
Makna Batik Madura
Warna pada batik Madura memiliki makna tersendiri, begitupun dengan motif-motifnya. Berikut pemaparannya untuk Mahapuan.
1. Makna Batik Madura Berdasarkan Warna
Umumnya, batik Madura menggunakan warna-warna cerah, seperti merah, kuning, dan hijau. Nah, maknanya adalah sebagai berikut:
- Warna merah. Warna ini melambangkan karakter kuat dan keras yang dimiliki masyarakat Madura.
- Warna hijau. Warna yang melambangkan religiusitas dalam Islam, karena Madura menjadi tempat lahir dan berkembangnya kerajaan Islam.
- Warna kuning. Warna yang melambangkan bulir-bulir padi pertanian milik penduduk Madura.
- Warna biru. Warna yang melambangkan laut yang mengelilingi pulau Madura.
2. Makna Batik Madura Berdasarkan Motif
Motif batik Madura memiliki beberapa kesamaan dengan motif batik Yogyakarta dan Solo. Pasalnya, dulu ada hubungan darah antara Raja Mataram dengan para pembesar di Madura.
Nah, makna beberapa motif batik Madura adalah sebagai berikut.
- Motif batik Reng Perreng (Pring Sedapur). Motif ini menggambarkan bambu yang banyak dijumpai di Madura. Pada zaman dahulu, bambu merupakan bahan baku untuk membuat rumah. Motif ini bermakna keharmonisan dan cocok diberikan kepada pasangan yang telah menikah.
- Motif Sido Mukti Merak Pagi Sore. Motif ini bermakna filosofi keseimbangan yang lahir karena adanya pengaruh kerajaan Jawa. Motif ini juga mendapat pengaruh dari beberapa unsur budaya.
- Motif Per Ghapper. Ghapper atau kupu-kupu adalah simbol cinta abadi. Makanya, motif batik Per Ghapper sering dipakai untuk acara pernikahan.
- Motif Buketan. Motif ini berupa rangkaian bunga yang mendapat pengaruh dari Belanda.
- Motif Sabet Rante. Motif ini memiliki makna bahwa seorang laki-laki ingin mengikat perempuan dalam hidupnya. Makanya, motif ini sering dipakai untuk hantaran atau lamaran.
- Motif batik Tong Centhong atau sendok nasi. Motif batik ini menyimpan sejarah tentang Ke’Lesap, salah satu tokoh pahlawan dari Pamekasan, Madura.
- Motif Liris Potong. Motif liris termasuk motif yang dilarang, sehingga hanya Raja dan keturunannya yang boleh memakai motif ini.
Nah, itulah makna batik Madura. Bagaimana nih, Mahapuan, ternyata dalam banget, kan? Oleh karena itu, yuk, lestarikan batik Madura dengan memakainya!