Istilah “quarter-life crisis” biasanya kita kaitkan dengan orang-orang berusia 20-an yang sedang mencari jati diri dan tujuan hidup. Namun, tahukah Mahapuan bahwa krisis serupa bisa juga terjadi di usia platinum atau sering juga disebut Three-quarter-life crisis? Perubahan besar dalam hidup, seperti pensiun, kehilangan pasangan hidup, atau masalah kesehatan, dapat memicu perasaan ketidakpastian, kebingungan, dan kehilangan arah.
Apa itu “Three-Quarter-Life Crisis”?
Three-Quarter-life crisis di usia platinum adalah periode pergolakan emosional dan eksistensial yang dialami oleh sebagian orang di usia lanjut. Krisis ini dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk:
- Pensiun: Pensiun dapat membuat seseorang merasa kehilangan identitas dan tujuan hidup, terutama jika pekerjaan merupakan bagian besar dari kehidupan mereka sebelumnya.
- Kehilangan pasangan hidup: Kehilangan pasangan hidup dapat menyebabkan kesepian, kesedihan mendalam,dan perasaan hampa.
- Masalah kesehatan: Masalah kesehatan yang muncul seiring bertambahnya usia dapat membatasi aktivitas dan kemandirian, menimbulkan rasa frustrasi dan ketidakberdayaan.
- Perubahan peran sosial: Berkurangnya peran sosial dan tanggung jawab dapat membuat seseorang merasa tidak berguna atau tidak dihargai.
- Ketakutan akan kematian: Kesadaran akan kefanaan hidup dapat memicu kecemasan dan pertanyaan eksistensial tentang makna hidup.
Tanda-tanda “Three Quarter-Life Crisis” di Usia Platinum
Beberapa tanda yang mungkin menunjukkan seseorang sedang mengalami “three-quarter-life crisis” antara lain:
- Perasaan hampa dan kehilangan arah: Merasa tidak memiliki tujuan atau makna dalam hidup.
- Kesepian dan isolasi sosial: Menarik diri dari interaksi sosial dan merasa terisolasi.
- Kehilangan minat pada aktivitas yang dulu dinikmati: Tidak lagi bersemangat melakukan hal-hal yang dulu menyenangkan.
- Gangguan tidur dan perubahan nafsu makan: Mengalami kesulitan tidur atau perubahan pola makan yang signifikan.
- Kecemasan dan depresi: Merasa cemas, sedih, atau putus asa secara terus-menerus.
- Kemarahan dan frustrasi: Mudah marah atau frustrasi terhadap diri sendiri atau orang lain.
- Pertanyaan eksistensial tentang makna hidup: Merenungkan tentang tujuan hidup dan apa yang telah dicapai selama ini.
Cara Mengatasi “Three-Quarter-Life Crisis”
Mengatasi “three quarter-life crisis” di usia emas membutuhkan kesabaran, dukungan, dan kemauan untuk melakukan perubahan positif dalam hidup. Berikut beberapa strategi yang dapat membantu:
- Terima dan akui perasaan Anda: Jangan menekan atau mengabaikan perasaan Anda. Beri diri Anda izin untuk merasa sedih, marah, atau bingung. Berbicara dengan orang yang Anda percaya atau keluarga terdekat dapat membantu Anda memproses emosi-emosi ini.
- Temukan tujuan baru: Cari aktivitas atau hobi baru yang memberikan Anda rasa pencapaian dan kepuasan.Bergabung dengan klub atau komunitas, menjadi sukarelawan, atau mengembangkan keterampilan baru dapat membantu Anda menemukan tujuan baru dalam hidup.
- Jaga hubungan sosial: Pertahankan hubungan sosial yang kuat dengan keluarga, teman, dan orang-orang terdekat. Interaksi sosial dapat memberikan dukungan emosional, rasa kebersamaan, dan mencegah perasaan kesepian.
- Jaga kesehatan fisik dan mental: Berolahraga secara teratur, makan makanan sehat, dan cukup tidur sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Jika Anda mengalami gejala depresi atau kecemasan, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.
- Refleksikan dan temukan makna: Luangkan waktu untuk merenungkan tentang nilai-nilai, pencapaian, dan pengalaman hidup Anda. Apa yang paling penting bagi Anda? Apa yang membuat Anda merasa bangga?Menemukan makna dalam hidup dapat membantu Anda mengatasi perasaan hampa dan kehilangan arah.
- Bersikap terbuka terhadap perubahan: Usia platinum adalah waktu untuk mencoba hal-hal baru dan keluar dari zona nyaman Anda. Jangan takut untuk melakukan perubahan positif dalam hidup Anda, seperti pindah ke lingkungan baru, belajar keterampilan baru, atau bahkan memulai bisnis kecil.
- Cari bantuan profesional jika diperlukan: Jika Anda merasa kesulitan mengatasi “quarter-life crisis” sendirian, jangan ragu untuk mencari bantuan dari seorang terapis atau konselor. Mereka dapat memberikan dukungan dan bimbingan yang Anda butuhkan untuk melewati masa sulit ini.
“Three-Quarter-life crisis” di usia platinum adalah tantangan nyata yang dapat dialami oleh siapa saja. Namun, dengan sikap yang positif, dukungan sosial, dan kemauan untuk melakukan perubahan, Mahapuan dapat mengatasi krisis ini dan menemukan makna baru dalam hidup.