SEBUAH relasi tak selamanya berada di fase bulan madu. Di mana rasanya setiap hari terasa spesial, terasa berbunga-bunga, bahkan ada debaran, dan dipenuhi kerinduan saat tak bersama.
Pada akhirnya, seiring berjalannya waktu, fase itu akan berubah ke fase normal. Ada yang menjalani relasi dengan keintiman dan romantisme yang biasa, namun ada pula yang mungkin saja sedang mengalami fase bosan karena hubungan terasa anyep.
Ini ada alasannya. Menurut Justine Carino, seorang Konselor Kesehatan Mental, semakin lama pasangan bersama, semakin perlu juga pasangan untuk berusaha menjaga hubungan mereka.
“Pasangan perlu melakukan yang kami sebut ‘ritual koneksi’ untuk menjaga hubungan yang berkualitas satu sama lain, di tengah kesibukan di tempat kerja ataupun sebagai orang tua,” kata Carino seperti dikutip dari Verywell Mind.
Menurut Carino, ritual ini dapat dilakukan setiap hari, bulanan, atau tahunan. Beberapa latihan sederhana pun dapat dilakukan sebagai bagian dari ritual, misalnya 15 menit berpelukan di pagi hari.
Berikut ini sejumlah latihan terapi pasangan untuk memperkuat hubungan yang dapat Mahapuan lakukan.
1. Membuat Target Waktu
Mungkin ini akan berbeda antar pasangan. Anda bisa membuat target setiap hari, atau di acara bulanan, atau bahkan membuat ritual koneksi pada tahunan misalnya di hari ulang tahun pernikahan Anda.
Dengan menciptakan target waktu, Anda dan pasangan memiliki kesempatan untuk membahas mimpi dan harapan agar dapat saling terkoneksi dan saling mendukung.
2. Latihan ‘Saya Menghargai Anda
Tentu saja Anda tidak pernah tidak menghargai apa yang dilakukan pasangan setiap waktunya. Hanya saja, dalam menjaga hubungan, Anda perlu menunjukkan bahwa Anda memang benar-benar menghargai mereka.
Misalnya saja, biarkan pasangan Anda tahu bahwa Anda mendukungnya setiap pagi dengan membuatkannya secangkir kopi. Atau bisa juga menciumnya saat pulang kerja sebelum Anda kembali tenggelam dengan kesibukan lain.
Meluangkan waktu 15 menit untuk mengucapkan terima kasih akan membuat pasangan Anda lebih bahagia. Penelitian juga menunjukkan bahwa mempraktikkan rasa syukur dapat membantu meningkatkan harga diri dan menumbuhkan optimisme.
3. Sesi Mendengarkan Reflektif
luangkan 15-30 menit untuk saling mendengarkan apa yang tengah dikerjakan atau persoalan yang dia pasangan hadapi. Tunjukkan kontak mata saat salah satu pihak bicara dan saat berkomentar ulangi dengan: “saya mendengar Anda apa yang tadi Anda sampaikan…”
Teknik mendengarkan dan merespons secara aktif ini dapat menunjukkan pada pasangan bahwa Anda benar-benar hadir dan penelitian menyebutkan ini dapat membuat pembicara didukung secara emosional.
4. Latihan Sentuhan Sinkronisasi
Sentuhan fisik adalah salah satu pembeda utama antara cinta romantis dan platonis. Sementara setiap pasangan memiliki preferensi sendiri-sendiri tentang keintiman, namun bersentuhan secara fisik adalah hal penting untuk kesehatan.
Sebagai latihan, cobalah melatih sentuhan sinkronisasi. Maksudnya, mulailah dengan saling berhadapan, menarik nafas dalam dan terhubung dengan pasangan. Lanjut dengan berpegangan tangan, rasakan kehangatan sentuhan mereka dan bagaimana kedekatan itu membuat Anda merasa tenang dan bahagia.
5. Kebahagiaan Spontan
Salah satu bagian terbaik dari setiap hubungan adalah mencoba hal baru bersama-sama. Rutinitas sehari-hari mungkin sudah biasa, tapi menciptakan spontanitas menjadi hal yang luar biasa.
Mahapuan dan pasangan bisa merencanakan liburan ke sebuah tempat yang menarik yang sudah diimpikan bersama.