Mengalami nyeri atau pegal di sekitar leher tentu membuat Mahapuan tidak nyaman. Aktivitas menjadi terkendala karena kesulitan menoleh dan gerakan menjadi terbatas.
Sakit leher bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk stres. Ketika stres, kebanyakan orang mengalami yang namanya tegang otot, termasuk otot di sekitar leher.
Mengutip Verywell Mind, kondisi ini dapat memunculkan rasa sakit atau kekakuan di leher dan area tubuh yang lainnya. Stres juga bisa mempengaruhi bagaimana seseorang memproses rasa sakit di tubuh.
Peneliti percaya bahwa stres bisa berkontribusi terhadap fenomena yang dikenal sebagai remote hyperalgesia, yakni gejala yang dapat menyebabkan orang menjadi lebih sensitif terhadap rasa sakit.
Stres leher seringkali disebabkan oleh faktor psikologis, seperti stres. Namun, bisa jadi ada faktor psikologis lainnya yang menyebabkan seringnya Anda sakit leher, meliputi kecemasan, rendahnya dukungan sosial, dan depresi.
Meski demikian, tidak hanya faktor psikologis yang dapat membuat Mahapuan bisa mengalami sakit leher. Beberapa penyebab lain yang bisa meningkatkan rasa nyeri di sekitar leher, misalnya:
- Postur tubuh saat bekerja menghadap komputer atau menggunakan gadget
- Menggertakkan gigi
- Kecelakaan mobil atau cedera lainnya
Komplikasi Stres dan Nyeri Leher
Seperti yang sudah Mahapuan ketahui, stres dapat berdampak pada masalah kesehatan lainnya. Stres yang terkait masalah kesehatan, termasuk obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, dan gangguan kardiovaskular.
Stres juga dapat mempengaruhi kondisi lain dan bahkan memperburuk proses penyembuhan yang sedang dilakukan. Sebagai contoh, stres dapat meningkatkan kekakuan otot dan mempengaruhi keefektifan pengobatan.
Sementara itu, komplikasi yang bisa ditimbulkan dari sakit leher, misalnya sakit kepala, kelelahan, dan kesulitan tidur. Dalam beberapa kasus, nyeri leher juga dapat berujung pada kesemutan lengan, gangguan penglihatan, dan masalah keseimbangan.