Apakah Mahapuan sudah pernah mendengar yang namanya Nunchi? Dalam bahasa Korea, istilah Nunchi berarti tilikan mata atau seni waskita dalam menilai pikiran dan perasaan orang lain untuk menciptakan keserasian, kepercayaan, dan kedekatan.
Tak heran, Korea kini menjadi salah satu negara berpengaruh di dunia. Sebab, orang-orang di dalamnya, memiliki ajaran dan kebiasaan untuk memahami yang orang lain pikirkan dan rasakan, sehingga kualitas hubungan hidup meningkat.
Sederhananya, Nunchi ini adalah tata krama dalam berelasi sosial. Dengan demikian, hubungan antar manusia berjalan dengan baik, dan tentu saja dapat menciptakan kebahagiaan satu sama lain.
Mengutip buku berjudul Nunchi: Seni Membaca Pikiran dan Perasaan Orang Lain karya Euny Hong, ternyata Nunchi dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari kita. Ada 8 aturan dasar dalam konsep Nunchi yang bisa kita lakukan, mengutip laman Gramedia Digital.
1. Kosongkan Pikiran
Untuk bisa menerapkan Nunchi seperti orang Korea, maka Anda harus belajar untuk mengosongkan pikiran. Maksudnya adalah, menghilangkan segala praduga terhadap seseorang. Dengan demikian, Anda dapat mengamati sesuatu dengan lebih fokus dan tajam.
Cara mengosongkan pikiran ala Nunchi ini adalah dengan memejamkan mata dan memusatkan perhatian pada pernafasan, sebelum Anda bertemu dengan orang lain baik pada saat rapat, pertemuan keluarga, atau kegiatan yang dihadiri orang banyak.
2. Efek Pengamat dalam Nunchi
Dalam konsep Fisika kuantum ada yang namanya Efek Pengamat. Efek ini adalah cara mengubah berbagai hal hanya dengan mengamati atau melihat. Untuk mengaplikasikannya dalam hidup, mulailah menjadi pengamat di manapun kita berada. Daripada membuat kegaduhan, sebaiknya Anda diam dan mengamati, sebagai bentuk penghormatan kepada orang lain.
3. Ingat Bahwa Semua Orang Sudah Berada di Sana Lebih Lama
Jadilah waspada dan adaptif dengan apa yang terjadi. Dengan menjalankan aturan ketiga ini, Anda menjadi orang yang lebih peka dan menghargai orang lain. Sebab, Anda menganggap bahwa orang-orang di hadapan Anda sudah berada di tempat tersebut lebih dulu, sehingga ada baiknya Anda menjadi pemerhati ketimbang komentator.
4. Jangan Lewatkan Kesempatan Tutup Mulut
Pada aturan yang keempat ini maksudnya adalah jaga segala ucapan Anda. Karena dalam Nunchi, orang yang paling lantang dalam negosiasi tidak selalu jadi pemenang. Dengan demikian, Anda akan lebih banyak mendapat informasi saat diam, ketimbang banyak bicara.
5. Tata Krama
Segala peraturan dalam Nunchi adalah tata krama untuk membuat orang lain merasa nyaman. Anda menghargai orang lain dengan sikap diam Anda dan tidak mengomentarinya secara terbuka di depan umum.
6. Baca yang Tersirat
Kadang-kadang, lawan bicara kita tidak benar-benar menyampaikan apa yang ada di pikirannya secara gamblang. Dengan penguasaan Nunchi yang baik, Anda akan dengan mudah membaca isyarat-isyarat yang muncul dalam sebuah komunikasi.
7. Kesalahan yang Tak Disengaja Terkadang Sama Buruknya dengan Kesalahan yang Disengaja
Kadang-kadang kita menganggap benar hanya karena merasa kesalahan yang terjadi karena faktor ketidaksengajaan. Nah, dengan mengasah Nunchi, Anda jadi tahu bahwa dalam bersikap dan bertutur Anda lebih berhati-hati.
8. Jadi Gesit dan Adaptif
Menurut Nunchi, kemampuan bertahan hidup bukan ditentukan oleh kekuatan, melainkan yang peka dan adaptif dengan perubahan. Sebab, setiap waktu akan terjadi perubahan, baik pikiran maupun perasaan seseorang. Dengan peka dan adaptif terhadapnya, maka hidup akan menjadi lebih damai karena saling memahami