Pandemi belum usai. Penggunaan masker jadi salah satu protokol kesehatan yang wajib diikuti di era new normal. Setelah gencarnya sosialisasi masker kain oleh Pemerintah dan WHO, ada juga pilihan yang sedang tren, face shield yang fungsinya juga sama untuk meminimalisir penularan virus Covid 19. Nampak terekam media, banyak pejabat-Pemerintah, selebriti, publik figur menggunakan pelindung wajah ini.
Seperti biasa terjadi perdebatan sengit di media sosial. Netizen ramai membanding-bandingkan keduanya. Mana yang lebih aman dan efektif untuk meminimalisir penularan virus. Netizen terbelah dua: tim masker kain dan tim face shield.
Sebaiknya pilih yang mana?
Masker kain VS Face Shield
Menurut dr Erni Juwita Nelwan, SpPD, ahli penyakit tropis dan infeksi dari RS Cipto Mangunkusumo yang dikutip dari detik com, kedua pelindung ini tidak dapat dibandingkan karena memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Bisa disimak kelebihan dan kekurangan masing-masing di bawah ini.
Masker kain memiliki keunggulan mudah dibuat sendiri, bisa dicuci dan digunakan berulang-ulang. Menurut penelitian masker kain dapat meminimalisir hingga 70% paparan droplet. Sedang kerugiannya, menutupi hampir sebagian wajah, menghalangi pernafasan, tidak dapat menyaring semua partikel yang berasal dari aerosol dan airborne. Saat ini masker kain juga mengikuti tren mode. Tidak hanya berfungsi sebagai penangkal virus tapi juga menjadi bagian dari fashion.
Face shield atau pelindung wajah biasanya terbuat dari akrilik atau plastik mika yang mudah dibersihkan dan dapat digunakan berulang kali. Kelebihan lainnya, dapat menangkal hingga 92% (butuh penelitian lebih lanjut) dari paparan virus, dan lebih nyaman dipakai karena tidak menghalagi pernafasan.
Karena bentuknya yang transparan, ekspresi dan seluruh bagian wajah terlihat dan dapat melindungi seluruh bagian wajah dari kemungkinan terpapar virus, tidak hanya bagian mulut dan hidung. Kerugian dari face shield yang utama adalah masih ada kecenderungan menyentuh bagian wajah karena tidak tertutup dapat. Selain itu, agak sulit memproduksi sendiri dan masih adanya celah yang dapat ditembus oleh partikel aerosol dan airborne.
Tidak mau ketinggalan, face shield juga bisa tampil bergaya trendi, yaitu memadukannya dengan topi.
Jadi, pilih yang mana?
“Dipakai kedua nya akan lebih memberikan perlindungan yang maksimal terhadap penularan virus.” ujar dr Erna lebih lanjut.
Disarankan jika terpaksa berada di ruang publik, seperti kendaraan umum, pasar, supermarket atau rumah sakit ada baiknya menggunakan secara bersamaan kedua pelindung ini.