“Duh nggak bisa mikir nih, belum ngopi!” menjadi pernyataan yang sering diucapkan ketika seseorang merasa sangat butuh kafein. Apakah mahapuan juga demikian?
Kebutuhan akan kopi di pagi hari ini bukan hanya candaan, tapi secara serius, kafein nyatanya memang seperti obat. Kafein paling banyak dikonsumsi melalui kopi, teh, minuman ringan, dan dalam dosis yang kecil pada cokelat.
Nah, sadarkah Mahapuan, meskipun tampaknya kita menyukai jenis makanan ini, ada sejumlah kontroversi yang muncul seputar kafein. Penelitian bahkan memberikan efek tertentu bagi tubuh. Apa saja?
Efek Kafein pada Tubuh
Mengutip Verywell Mind, Anda dapat merasakan efek kafein dalam sistem tubuh Anda dalam beberapa menit setelah menelannya. Kafein bahkan bertahan selama berjam-jam di tubuh Anda, tergantung sistem metabolisme tubuh setiap orang. Bagaimana? Ini rangkumannya.
1. Hormon
Tahukah Mahapuan bahwa kafein juga dapat berpengaruh pada kerja hormon dalam tubuh? Kafein dapat menghambat penyerapan adenosin, yang berfungsi menenangkan tubuh. Ini barangkali bermanfaat dalam jangka pendek, misalnya untuk menahan kantuk saat meeting. Tapi dapat menyebabkan masalah tidur di kemudian hari.
Kafein juga menjadi semacam adrenalin pada tubuh karena memberikan Anda dorongan sementara untuk bersemangat. Kafein juga dapat meningkatkan kadar kortisol tubuh. Hormon stres ini dapat memicu konsekuensi lainnya, seperti penambahan berat badan dan kecemasan, hingga penyakit jantung.
2. Gangguan Tidur
Kafein bisa berdampak signifikan pada masalah tidur, seperti menjaga Anda tetap melek, sehingga mempersingkat kuantitas tidur Anda.
3. Berat Badan
Sejumlah pakar percaya bahwa peningkatan level kortisol pada tubuh diiringi juga dengan keinginan untuk ngemil lemak dan karbohidrat. Tentu saja, ini berdampak pada lemak di perut yang cenderung berbahaya untuk kesehatan masa mendatang.
Meski demikian, kabar baiknya, kafein dapat mempercepat proses metabolisme dan membantu pemecahan lemak tubuh hingga 30% jika Anda melakukan olahraga yang tepat.